Demi
kebijakan organisasi, maka detail-detail kegiatan pagi buta ini sedikit
disamarkan. Yang jelas, kami, panitia, melakukan hal-hal yang melelahkan hingga
fajar terbit. Keliling dan selalu mobile
dari satu tempat ke tempat lain, dan tiap panitia punya tempat serta jobdesk-nya masing-masing. Yang jelas,
semua panitia berperan malam ini, dibantu pula dengan senior-senior yang
non-panitia serta alumni yang sengaja hadir. Terima kasih untuk kalian semua
hehe. Aku ber-partner dengan Fafa
dalam satu tempat yang sama, dan berkeliling hingga 7 kali bolak-balik, bahkan
lebih. Lelah, sudah jelas. Ngantuk? Jangan tanya lagi.
Burem yha :( |
Akhirnya, langit pun berubah. Dari
awalnya gelap dan penuh bintang yang berpendaran, menjadi kebiruan dan terang.
Suatu malam yang magis, sunyi dan penuh dengan bintang, sementara indera
pendengaran kita dimanjakan dengan suara debur ombak yang tak henti-hentinya
menghempas. Magical. Sampai sekarang,
masih merindu suara ombak dan malam yang magis itu.
Pagi hari, saat langit sudah mulai
terang, kami semua berfoto bersama. Yang paling diutamakan adalah foto anggota
baru angkatan 2016, yang masing-masing memegang slayer hitam dengan logo dan tulisan Airlangga Photography Society.
Aku teringat setahun lalu, saat-saat magis yang sama dengan slayer tersebut,
beserta ke-24 teman seangkatanku. Malam yang tak pernah terlupakan, mungkin
anak 2016 juga merasakan hal yang sama.
Candid genks |
Di bawah naungan langit Tuban,
euforia dan kegembiraan itu melayang-layang di udara. Banyak wajah-wajah yang
tersenyum, tertawa, bercanda dan saling mengejek. Diakui atau tidak, kedatangan
anggota baru dalam keluarga besar APS pun turut menambah kegembiraan kami.
Orang-orang baru, dengan karakter dan kepribadian baru, serta bakat-bakat yang
mungkin lebih dahsyat, siapa yang tahu mereka akan jadi apa nanti? Bisa saja
pada akhirnya bakat-bakat mereka akan melesat mendahului kami yang secara
angkatan lebih senior? Siapa juga yang tahu kalau mereka bisa membawa APS lebih
keren dan lebih maju dari sebelumnya? :)
Kumpul sejenak |
Ngudang bayi isuk-isuk wkwk |
Oke, jadi yang kami lakukan pagi
itu, setelah api telah padam dan langit semakin cerah, adalah berfoto bersama.
Foto angkatan khusus 2016 sudah, lalu semua orang meringsek ke dalam untuk
ikutan foto. Lalu ada juga foto per angkatan. Selepasnya, kita balik ke rumah
kayu buat sholat subuh (padahal langit sudah terang) dan bersih-bersih diri
karena janjinya kita bakal foto-foto di pantai habis ini. Namun, entah itu jadi
atau nggak, karena panitia ada eval dadakan dan itu makan waktu lumayan lama, setelah
eval pun aku langsung ke kamar panitia dan terlelap. Ngantuk dan lelah banget,
belum tidur semaleman :(
Padahal, hingga saat ini, ada yang
aku sesali karena tertidur tadi. Aku nggak ke pantai pagi-pagi itu buat hunting foto diri sendiri (kan lumayan
ya, bisa dijadiin profil picture).
Selain itu, Shella, Ariani dan temen-temen cewek panitia lain juga pada tepar.
Semua pada bergelimpangan selepas eval tadi, dan baru bangun diatas jam 9. Padahal,
peserta diklat udah pada bersih dan kece-kece pagi itu. Alhasil, foto-foto
pribadiku minim banget disini. Sedih. Resiko jadi panitia, mendahulukan
kepentingan publik diatas kepentingan pribadi dan golongan, haha.
Oke, jadi sekitar jam 10 aku baru
mandi dan ganti pakaian, lalu mindahin isi SD card kamera Shelby ke laptop.
Agak shock juga liat foto bareng yang
rata-rata nge-blur. Nggak semua orang
bisa mengoperasikan kamera dengan lensa fish
eye, aku bahkan nggak bisa setelah dicoba berulang kali, hiks. Sungguh
eman, momen kan nggak bisa terulang. Tapi, mau gimana lagi. Untungnya, foto
angkatanku (2015) dalam kondisi crystal
clear, alias nggak nge-blur.
Langsung ku upload deh ke instagram,
pagi itu.
Jadi, hari itu, setelah sarapan
pagi, kami packing untuk persiapan
pulang. Membawa barang-barang ke jisang yang ternyata sudah dipenuhi peserta
diklat. Beberapa ada yang pulang duluan, kayak angkatan 2013, senior dan alumni
yang pamit duluan sekitar jam 10, dengan mobil mereka. Atau ada Farhana dan
Adel yang pulang duluan juga, nggak naik jisang. Sementara, semakin sedikit
panitia yang ada di jisang. Di bagian belakang setauku hanya ada aku, Shella,
Ariani, Auliya, Mbak Dahnia, Mbak Copi, Pras, Mas Dean, dan ada lagi yang duduk di depan sama
sopir. Sori yang nggak kesebut, genk. Lupa haha. Sisanya, naik mobil pribadi yang dibawa panitia.
Siap balik Surabaya gan! |
Jam 12:30, kami resmi balik pulang. Berbeda
dengan saat kami datang, dimana hanya ada kegelapan (karena malam hari), balik
waktu pagi menyuguhkan pemandangan yang indah. Segalanya di sekitar area wisata
Sowan, semua serba hijau. Melihat rerumputan yang segar seperti itu, bawaannya
pingin tidur menatap langit sembari baca novel(?), hehe. Kami melewati area
jalan Pantura. Begitu rupanya jika siang, banyak sekali bis dan truk, dan
memang pemandangan yang lazim ditemui. Kami juga sempat melintasi area pantai
yang nggak sebagus Sowan.
Saat pulang, Shella duduk agak jauh
dariku. Ia ada di pojokan, dekat dengan pintu masuk-keluar (jadi bisa melihat
pemandangan), dan ia duduk di sebelah Ariani dan cowok angkatan 2016. Di
sepanjang jalan, karena kegabutan melanda, kami iseng-iseng melakukan sesuatu. Sebut
saja kegiatan itu dengan “mengagumi
ciptaan Tuhan yang indah”. LOL. Jadi, kami saling memberikan gestur dan berbicara dalam body language, dan tertawa-tawa
setelahnya. Aku menunjuk-nunjuk sesuatu, sementara Shella menunjuk ke sesuatu
yang lain, wkwk. Ternyata, dalam hal ini selera kami tidaklah sama. Mudah untuk
diketahui kami berbicara tentang topik “apa”
dan “siapa” huahahaha.
Jisang sempat berhenti di Indomaret,
anak-anak pada beli makanan dan minuman, karena setelah ini gak bakal berhenti
sampai di Surabaya (supirnya ada sesuatu mendesak yang harus dilakukan, jadi
bakal agak ngebut). Di sepanjang perjalanan pun, aku nggak banyak ngobrol,
karena memang sudah sangat lelah. Sempet sih ngobrol sebentar sama anak 2016,
tapi aku nggak tanya dia namanya siapa (maafkan dek, hehe). Isi pembicaraannya
kurang lebih soal kisahku di Wanala dulu, sama beberapa gunung yang sempat aku
singgahi (Penanggungan 3x, Arjuno, Welirang dan Argopuro).
Btw, di Tuban/Lamongan, ada
truk pertamina gitu. Anak-anak iseng bilang ke sopirnya, “Om telolet om”, dan
siapa sangka, sopirnya memberikan telolet ke kita! HAHAHA. For the very first time dikasih telolet secara langsung! Ngakak
deh, se-jisang. Langsung deh, direkam sama Auliya dan dimasukin ke Insta
Story-nya dia, huahaha. Hiburan dikala kegabutan melanda lol.
Yak, dan jam 16.30 kami sampai di
depan Student Center Kampus C UNAIR! Suatu prestasi bisa balik dalam kurun
waktu 4 jam saja. Padahal, pas berangkat kita butuh waktu 6 jam! (16.30-22.30).
Mungkin karena waktu itu sempat kejebak macet di Surabaya selama satu jam, plus
ada macet selepas pertandingan sepakbola di Lamongan, dan berhenti-berhenti
lebih sering. Jadinya lebih lama.
Langsung deh, dalam kondisi
kelelahan, aku bantuin anak-anak menurunkan tas dan barang bawaannya. Setelah
itu, aku turun dan menepikan barangku sendiri. Anak 2016 kebanyakan langsung
balik begitu saja, sementara aku kok rasanya masih betah cangkruk di depan SC,
sembari ngobrol-ngobrol atau becanda ama panitia lain. Entahlah, pegal tapi
males pulang. Lalu, satu persatu panitia yang naik mobil berdatangan, dan kami
menggerombol untuk bercerita.
Diklat ulang :D |
Ojok gupuh Jo! :D |
Sempet juga kita mendiklat ulang Jo
di “pos ketan” (kudu ngakak ae denger
namanya wkwk). Ditanyain sama Ujik seputar diklat, seputar temen
seangkatannya, dan lain-lain. Lumayan lama, ada sejam dia ditahan wkwk. Yang
sabar ya Jo. Lagian, dia sih njawab pertanyaannya muter-muter, jadi lama, hehe.
Selepas magrib, rombongan panitia
yang ngumpul di depan SC makin banyak. Cerita-cerita berserakan seputar diklat
dan seputar anak-anak APS sendiri. Setelah itu, mereka mengangkuti
barang-barang ke sekre (aku sudah nggak punya tenaga buat naik, tadi ambil helm
aja di sekre rasanya kayak naik tangga lantai 7, wkwk). Akhirnya, aku ke
parkiran dan balik pulang. Tepar!
***
Btw,
TERIMA KASIH BUAT SEMUA!!
Makasih buat seluruh panitia yang
bekerjasama dan kompak menyukseskan diklat ini!
Makasih buat anak 2016 yang kuat
bertahan, dari PUKM, Magang, Wawancara dan Diklat!
Makasih buat senior dan alumni yang
sudah mau susah payah, jauh-jauh datang ke Tuban!
Makasih buat supir jisang yang sudah
nganterin pulang-pergi dengan selamat sentosa dan supir truk pertamina, buat
teloletnya! HAHA.
Makasih juga buat kamu (iya kamu) yang
betah membaca artikel ini sampai akhir! Hehe ;)
BACA JUGA:
0 komentar:
Posting Komentar
Think twice before you start typing! ;)