Selasa, 13 September 2016

Resensi Novel Tapol oleh Ngarto Februana

0 komentar
Nama pengarang: Ngarto Februana
Tahun terbit: 2002
Judul buku: Tapol
Kota terbit: Yogyakarta
Penerbit: Media Pressindo
Jumlah halaman: 176 hlm
Sinopsis: Djon adalah seorang pemulung di Yogyakarta, hidup sendirian di tengah belantara warga kota yang tak berpihak pada kaum marjinal sepertinya. Pekerjaan sehari-harinya selain mengambil barang-barang bekas tak terpakai atau mengorek-orek sampah lalu dijual ke penadah untuk mengganjal perut yang lapar, ialah bersembunyi. Ya, aparat, entah tentara maupun satpol PP, adalah musuhnya. Di mata mereka, pengemis dan gelandangan adalah sampah masyarakat, tak berguna dan patut dicurigai, lalu diangkut beramai-ramai ke dinas sosial untuk diberikan pengarahan, dan kalau apes, disiksa habis-habisan.
Sementara Mirah adalah gadis yang berkuliah di UGM, tengah menjalani semester akhir, yang seringkali dihantui oleh perasaan gelisah tak tentu arah. Ingatan masa kecilnya sering kali muncul ke permukaan, kerinduan akan bapaknya yang hilang pun tak tertahankan. Mirah selalu penasaran mengenai bapaknya, dan ketika ia bertanya ke ibunya, jawabannya selalu tak pernah memuaskan. Ibunya, Lastri, hanya bercerita jika bapaknya telah mati, dibunuh, dan mayatnya dibuang ke laut. Selebihnya, informasi lain mengenai bapak akan disimpan Lastri rapat-rapat.

Resensi Novel S. Mara GD : Misteri Sutra yang Robek

0 komentar
Nama pengarang: S. Mara Gd
Tahun terbit: 2006
Judul buku: Misteri Sutra yang Robek
Kota terbit: Jakarta
Penerbit: PT Gramedia Pustaka Utama
Jumlah halaman: 320 hlm
Sinopsis: Ayu Sutra dan suaminya, Ir. Sutra, telah tujuh tahun berumah tangga. Pernikahan keduanya seringkali tidak harmonis, penuh dengan konflik, pertengkaran dan bahkan kekerasan verbal dan fisik yang dilakukan oleh Ir. Sutra ke istrinya. Penyebab konflik keduanya pun berawal dari hal yang sama, yakni kekecewaan Ir. Sutra mengetahui bahwa istrinya telah kehilangan keperawanannya pada pacar semasa SMA, Hendra. Hal itu diketahuinya pada malam pertama pernikahannya dulu, dan selama tujuh tahun itu pula ia masih tidak bisa menerimanya. Ir. Sutra menganggap bahwa Ayu tidak sesuci yang ia pikirkan sebelumnya. Dan ketika mengingat hal tersebut, Ir. Sutra secara instan akan marah karena merasa ditipu lalu berujung pada pertengkaran, seperti yang sudah-sudah.
Sementara Ayu, menganggap kekecewaan Ir. Sutra tidak logis. Ia toh hanya melakukannya sekali saja dengan Hendra, itu pun saat SMA, masa-masa dimana hasrat para pemuda biasanya tidak bisa mengontrol hasratnya. Dan karena sudah terjadi belasan tahun silam, bahkan sebelum bertemu Ir. Sutra, apakah itu bisa dikategorikan sebagai pengkhianatan? begitu batin Ayu sepanjang waktu. Toh, suaminya sebelum menikahinya juga pernah tidur dengan perempuan-perempuan lain, bahkan jauh lebih banyak dibanding Ayu, jadi tidak adil rasanya membandingkan dosa miliknya dengan dosa Ir. Sutra sendiri.
 

Goresan Pena Nena Copyright © 2012 Design by Ipietoon Blogger Template