Senin, 30 Mei 2016

#BukuBulanIni – Mei 2016

0 komentar
            Bulan ini semakin terasa sibuk, capek, dan semakin tak punya waktu untuk sekedar bersantai. Hari-hariku dipenuhi kombinasi antara kuliah, tugas dan aktif di organisasi. Apalagi untuk membaca buku?Untuk menikmati kata per kata, cerita per cerita saja aku sudah kehabisan tenaga setelah lelah didera aktivitas seharian penuh, siang malam. Tapi, meski begitu, aku tetap sempatkan untuk membaca walau hanya beberapa menit saja. 
            Alright, jadi ini buku yang ku baca sepanjang bulan Mei 2016 ini. Here we go!

Rabu, 25 Mei 2016

Peyempuan : Ketika Perempuan Kian Memarjinalkan Dirinya Sendiri

0 komentar
Judul buku: Peyempuan
Nama pengarang: @peyemp
Tahun terbit: 2013
Penerbit: TransMedia Pustaka
Jumlah halaman: 202 halaman

“Banyak rahasia di dalam diri seorang perempuan yang tidak diketahui oleh laki-laki. Kami memilih untuk menyimpannya rapat-rapat.” ~ adalah dua kalimat utama yang dituliskan pada halaman sampul buku ini. Dengan segera, saya dapat meramal bagaimana keseluruhan buku ini akan dituliskan, bahkan sebelum saya sempat membuka lembar pertamanya. 
      Dan benar saja. Buku ini tidak menawarkan semangat empowering yang akhir-akhir ini kian digalakkan oleh aktivis feminisme di negeri ini, namun sebaliknya, @peyemp, pengarang buku ini justru menempatkan posisi perempuan menjadi semakin inferior di dalam lingkungan patriarkis masyarakat Indonesia. Bagaimana tidak? Tulisan, cuitan di Twitter, contoh-contoh kasus hingga jokes yang dilontarkan pun semakin memberi tekanan bahwa perempuan adalah makhluk yang tak berdaya dan lemah. Mau bukti?

Kantin FIB, Siang Itu....

0 komentar
Tadi siang (24/5), aku akhirnya ngumpul-ngumpul kembali with ma gurls, Esti dan Shella, teman dekatku dari angkatan 2015 Airlangga Photography Society (APS), di kantin Fakultas Ilmu Budaya (FIB). Kami bertemu setelah berbulan-bulan kami gak ngumpul bareng, hehe. Seneng banget bisa ngobrol bertiga lagi. Kami mulai dekat satu sama lain, semenjak malam tahun baru 2016, yang kami rayakan bersama anak APS lain di SC (baca: DISINI).
Celebrating New Years Eve with them
Pada awalnya sih, kami janjian ketemu, ngumpul dan makan bareng, hari Jum’at lalu. Berhubung waktu itu Shella mendadak ada rapat, akhirnya gak jadi, dan diganti hari Selasa (24/5) ini. Okelah, yang penting ngumpul. Dan, sebenarnya, aku gak sabar buat ngobrol soal “itu” ke mereka wkwk.

Minggu, 22 Mei 2016

#BukuBulanIni : April 2016

0 komentar
Halo!
Tanpa basa-basi deh, ini novel satu-satunya yang berhasil ku selesaikan di bulan April 2016 kemarin. So sorry telat (banget), but better late than never, right?

1. Vegan Virgin Valentine
Nama penulis: Carolyn Mackler
Tahun terbit: 2009 (versi asli terbit tahun 2004)
Penerbit: PT. Gramedia Pustaka Utama
Jumlah halaman: 240 halaman

Rabu, 18 Mei 2016

Bisikan Rindu Kelabu

0 komentar
Di tempat ini, aku menemukan arti dari kata ‘pulang’.
            Bumi tempat kakiku berpijak sekarang tidak berada pada satu lokasi yang sedang kalian bayangkan: rumah. Tidak pada pagar depan dengan jeruji besi yang mengelilingi sepetak tanah warisan, tidak pada ubin-ubin putih licin berkilau yang memantulkan bayangan, tidak pada atap genting, plafon maupun asbes yang melindungi dari sengat panas dan dingin hujan, tidak pada meja, kursi, sofa, kipas angin maupun meja setrika, tidak pada rak-rak penuh piring, mangkuk, sendok, panci, wajan, pisau, kompor dan tabung gas LPG, maupun laci berisi sebakul nasi, bakwan jagung dan sayur bayam, tidak pada sikat gigi warna-warni yang berjejer dan air yang menggenang dalam bak mandi berkeramik beserta gayung plastik yang biasanya mengambang, tidak pula pada kasur kapuk merah muda yang diselimuti oleh seprai halus bermotif dan bantal guling diatasnya. Tidak ada satupun dari yang ku sebutkan, yang membuat kakiku tak sabar ingin melangkah dan merebah.
            Kau salah. Rumah tidak digambarkan dalam wujud materiilnya saja, Tuan, begitu katamu lantang. Kalaupun begitu, wajah-wajah yang bercokol di dalam tak sedikit pun menimbulkan kerinduan. Dua manusia yang memiliki hubungan darah denganku. Wajah mereka, laiknya wajah-wajah manusia lain di halte bus, di loket kereta api, di antrean kasir, di atas eskalator tempat perbelanjaan dan di atas kendaraan yang melaju kencang di jalanan, tidaklah beda. Dingin, beku dan kaku. Menatap dan berucap seperlunya. Interaksi minim yang hadir karena keterpaksaan. Bak orang asing yang dapat kau temui dengan mudah di mana saja.

Sabtu, 14 Mei 2016

Escape to Air Terjun Dlundung dan Candi Jawi

4 komentar

Tau sendiri kan, kalau minggu lalu (5-6-7-8 Mei 2016) ada libur yang cukup panjang? Awalnya, liburan itu kurencanakan untuk naik gunung. Namun, karena suatu hal, aku tak jadi melakukan pendakian. Alih-alih bersedih, aku mengadakan perjalanan sendiri bersama sobatku dari SMP, Tita. 

Aku merencanakan perjalanan itu dengan mendadak, pada hari Jum’at, 6 Mei 2016. Mulanya, aku mengajak Tita untuk jalan-jalan keliling Trawas, Mojokerto. Bukan tanpa alasan aku ingin kesana. Mojokerto dan sekitarnya adalah surga tersembunyi, dengan jarak yang cukup dekat dari Surabaya. Tita mulanya bertanya sana-sini, aku berusaha meyakinkannya, dan tak butuh waktu lama, ia menyetujui tawaranku. Ahay!
 

Goresan Pena Nena Copyright © 2012 Design by Ipietoon Blogger Template