Senin, 24 Agustus 2015

[KULINER] : Special Belut Surabaya, Ramah tapi Agak Lama

Sejak pertama kali mencicipi rasa belut, keluargaku langsung jatuh cinta. Meski baru beberapa tahun terakhir jadi fans dan jarang-jarang makan, tapi sekalinya dapat kesempatan, kami semua bersemangat. Seperti yang terjadi pada hari Minggu (26/7) lalu, sehabis Maghrib. Menuju ke Special Belut Surabaya cabang Krampung, depot makan yang khusus menyediakan menu belut, meski ada juga menu lain. Baru beberapa hari lewat dari lebaran, otomatis duit masih banyak dong ya :D




Kami berlima memilih tempat di meja nomor 6. Memilih menu. Dan pilihan jatuh pada 6 porsi nasi (wajah-wajah kelaparan wkwk), 2 porsi Belut Elek (belut yang di kukus dan dipenyet di sambel bawang putih), 1 porsi Belut Goreng, 1 porsi Ayam Goreng (adikku yang kecil gak doyan belut) dan 1 porsi gurame goreng. 3 es teh, 1 teh panas dan 1 teh hangat. Ini list menu dan harganya:
Sembari menunggu, kami ngobrol-ngobrol dan memperhatikan sekitar. Rada risih juga, parkirannya kecil, pinggir jalan yang ramai pula. Beberapa kali juga ada pengamen dan pengemis, untungnya yang pengamen udah disediakan receh khusus, jadi pelanggan gak terganggu-terganggu banget. Pengemis juga ada dan nagih ke satu per satu meja. Agak ganggu. Fuh.
Tempat “mengeksekusi” belut ada didepan, sekaligus memasaknya dan untuk cuci tangan pengunjung. Didekat kasir juga ada dapur dan beberapa side dish kaya kerupuk, rambak dsb. Oh ya, pernah aku mendengar isu bahwa SBS pelayanannya gak ramah di satu cabang, tapi hari ini ku buktikan bahwa itu tidak benar. Mbak-mbak yang ngasih daftar menu, mencatat dan rela bolak-balik kalau ada menu yang kosong untuk kemudian diganti dengan menu lain. Well, ada satu sih kekurangannya......
Malam ini tak penuh, hanya 90% meja terisi. Kami menunggu begitu lama. Dan yang muncul nasi dan minuman dulu. Itu pun setelah sepuluh menit. Menu utama datang dalam dua puluh menitan setelah pemesanan, dan yang muncul duluan 2 Belut Elek dan gurame. Pesanan adikku, belut goreng datang dalam 30 menit. Dia mengeluh dan ngomel-ngomel as you know lah adikku ini agak tempramen. Ayamnya pun datang lebih cepat dari belut gorengnya.
Ini dia “belut elek”
Yap, ini pesananku dan aku cuma meresensi ini. I’m not a good cook, jadi aku gak tahu pasti ini belut diolah dengan cara apa. Katanya dikukus. Nah, potongan belut ini disajikan dalam satu cobek dengan sambal yang bisa request levelnya (aku yang paling pedas). Sambalnya juga lumayan istimewa karena dicampur dengan potongan kecil bawang putih yang sepertinya disangrai dulu. Potongan belutnya lumayan banyak, 7-8 potong mungkin. Rasa dagingnya lumayan lembut, bumbunya gak terlalu meresap (agak plain) dan tulangnya pun bisa dimakan...kalau mau. Menurutku sih nilainya 7/10 ya.
Menu lain, kayak gurame, kata ayahku gak terlalu enak. Dari segi apa? Guramenya lumayan kering dan sedikit dagingnya, plus bumbunya gak terlalu meresap. Belut gorengnya enak. Ayamnya biasa. (note: inilah subjektivitas yang mungkin saja beda dengan penilaian orang lain)
Sesudah itu, kami membayar dan semuanya habis sekitar 130 ribuan untuk 5 orang.

So...for SBS Krampung, kita tahu waktu itu lumayan penuh, hampir semua meja terisi dan kru-nya agak kelabakan. Tapi, menunggu 30 menit lebih, dengan kondisi lapar, tidak semua orang bisa menerimanya tanpa amarah J Namun, setidaknya kita tahu, belutnya fresh kok!

0 komentar:

Posting Komentar

Think twice before you start typing! ;)

 

Goresan Pena Nena Copyright © 2012 Design by Ipietoon Blogger Template