Aku
merupakan tipe orang yang jarang nonton film di bioskop. Selain
karena faktor harga, juga karena lebih senang nonton di laptop sambil
pakai earphone di kamar. Terakhir kali nonton di bioskop
adalah saat rilis film The Good Dinosaur (2015) di City of Tomorrow
Mall, Surabaya Selatan. Itu pun karena adikku nagih-nagih janji
nonton haha. Nah tapi kalo nonton film di bioskop gratisan, siapa sih
yang bisa nolak?
Yup,
edisi nonton kali ini disponsori oleh Foody Indonesia. Jadi ceritanya
aku ikut Foody Xmas Online Party (FXOP), sebuah kompetisi review
tulisan kuliner di aplikasi Foody Indonesia. Setiap kita nge-review,
kita bakal dapat poin dan poin itu bisa ditukarkan dengan hadiah
menarik, seperti voucher
pulsa, voucher Transmart Carrefour, Starbucks Card, MAP
Voucher sampai voucher nonton CGV. Kebetulan aku
berhasil dapat 2 voucher nonton film 2D di CGV dan voucher
ini berlaku sampai November 2018. Karena lagi libur UAS, daripada
menyia-nyiakan waktu di rumah saja, mending keluar deh dan nonton.
Gratisan pula, hihihi.
Okay,
Rabu siang (27/12), jam 11 aku sudah berangkat. Pakai Go-Jek, karena
aku punya 9 voucher gratisan Go-Ride (hidupku di endorse
voucher terus ya....). Langsung deh sesampainya di Marvel, aku
langsung naik ke lantai 3. Letak CGV di lantai 3, gak jauh dari
Peco-peco Sushi itu. Tapi ntar turun satu lantai pakai eskalator yang
sudah disediakan oleh pihak CGV.
Turun ke bawah |
Area serbaguna |
Bagian ticket box |
Aku langsung menuju ke bagian
ticketing buat tanya soal voucher itu. Syukurlah bisa
digunakan. "Langsung ke bagian Popcorn ya Mbak,"
kata masnya sembari nunjuk ke samping.
Hah?
Gimana gimana?
Mau
nonton kok disuruh ke bagian popcorn? Aku kan gak pengen
beli, batinku dalam hati.
Karena
awkward buat tanya ulang, akhirnya aku nyoba foto-foto lokasi
dulu. Sambil ngamatin, gimana sih orang-orang disini. Oh rupanya di
popcorn zone itu kamu bisa pesan makanan dan minuman,
sekaligus pesen tiket bioskop disana. HEALAAAAAHHH. Maaf gan, namanya
juga baru pertama kali kesini. Tapi aneh juga ya, seharusnya kan
tempat buat pesen tiket dan makanan itu terpisah. Mengherankan.
Dari samping~ |
Aku
lalu menunjukkan voucher itu ke Mbaknya, sembari bilang, "Mbak
film-nya Coco ya," kataku.
"Film
Coco udah nggak tayang lagi Kak hari ini," katanya.
JEDERR
JEDERRR... Sedih cuy. Padahal kemarin masih ada lho.
"Mau
Ferdinand, kah?" tanya Mbaknya. Mungkin dia pikir aku pengen
nonton film animasi.
Bisa pesen tiket sekaligus makanan minuman disini |
Ada merchandise juga |
"Enggak
deh Mbak," lalu mataku tertuju pada tulisan di layar komputer
pemesanannya. "Pitch Perfect 3 aja Mbak!" ucapku dengan
bersemangat. Iya ding, lupa kalau 27 Desember ini tanggal rilis Pitch
Perfect 3 di seluruh bioskop. Pengganti yang sempurna,
batinku.
"Tapi
jam 12.30, mau?" kata mbaknya.
Ya gak papa sih. Emang jam tayang
di CGV selalu dimulai diatas jam 12 siang kan. Dan itu penayangan
paling pagi.
"Oke," ucapku.
Yasssss!!! |
Yeheeee gratisaannn |
Di logo CGV |
Karena
masih ada sisa waktu satu jam, dan aku belom sarapan, akhirnya aku
keluar dulu dari CGV. Nyari makan apa yang murah di Marvel? Yang
habisnya dibawah 20 ribu tapi kenyang ada gak ya? WKWKWK
Denah CGV Marvel City Surabaya |
Akhirnya,
aku terpikir kantin di luar lantai G. Eh tapi ketika disana kok belum
pada buka. Yaudah, aku ke KFC. Seenggaknya lebih terjangkau dibanding
kalo makan di Sushi Kiosk atau Heracate misalnya. Disana pesen dua
menu, yaitu Spaghetti Deluxe dan Burger Deluxe. Cuma habis 18 ribu
(termasuk PPN).
Selamat datang! |
Setelah
makan, aku langsung balik ke CGV. Jam 12.20 aku sudah disana. Aku
tunjukkan tiketku ke masnya, dan disobek. "Masuk ke ruang 4 ya
Mbak," ungkapnya.
Aku
langsung masuk ke ruangan nomor 4. Ternyata masih banyak yang kosong.
Aneh ya. Padahal ini hari pertama rilis Pitch Perfect 3 lho. Kok bisa
sepi. Mungkin orang-orang lebih banyak nonton di bioskop lain,
semisal Tunjungan Plaza yang selalu ramai itu. Asumsiku sih gitu.
Okelah,
aku dapat kursi D14. Naik ke atas. Emang sengaja pesen bagian itu
sih, biar mata gak sakit kalo terlalu dekat, sekaligus gak terlalu
jauh juga. Eh ternyata di deretan D banyak orang, kursiku di
tengah-tengah. Dibanding awkward, mending aku duduk di kursi
C8. Di pinggir jalan pas. Ntar kalo yang punya C8 datang, baru aku
pindah.
Cuplikan trailer Si Juki The Movie |
Sembari
nunggu film dimulai, beberapa trailer film diputar lho.
Seperti trailer film Si Juki The Movie dan Surat Cinta untuk Starla.
Impresiku terhadap Si Juki setelah liat trailer-nya sih ini
film bakal cocok buat anak muda, seusia SMP sampai kuliahan sih.
Terlihat dari dialog-dialognya ataupun isu yang diangkat. Trus kalo
Surat Cinta untuk Starla, jatuhnya kayak FTV ya? Cheesy
banget. Tapi untuk sinematografi-nya sih bagus.
Jam
12.30 pas akhirnya film dimulai. Seperti biasa, logo Universal
Pictures ditayangkan dengan backsound acapella gitu. Ini
bakal spoiler gak ya? Hahaha. Jadi intinya,
awal film misterius banget. Tiba-tiba Barden Bellas perform di
sebuah kapal pesiar. Nyanyiin lagu Toxic-nya Britney Spears. Trus
tiba-tiba dari atas ada Fat Amy sambil bawa alat pemadam kebakaran
dan menyemprotkannya ke 3 orang laki-laki, trus lari dan terjun ke
laut. Cut scene, tiba-tiba nyeritain Becca sebagai music
produser bagi seorang penyanyi hiphop(?) nyentrik. Dia gak tahan,
trus keluar dari pekerjaannya. Lalu inti cerita dimulai ketika alumni
Barden Bellas diundang oleh junior Barden Bellas yang masih kuliah.
Mereka misunderstanding, dikira bakal nyanyi bareng. Ternyata
mereka cuma diundang buat menyaksikan Barden Bellas muda perform.
Ada kecemburuan di mata mereka, alumni Barden Bellas nganggap kalo
karir mereka di bidang acapella udah berakhir. Lalu, Aubrey
ada ide. Kebetulan kan ayahnya dari militer, trus dia bilang kalau
ada acara rutin untuk menghibur tentara. Karena nepotisme, akhirnya
mereka dapat kesempatan untuk tampil. Tanpa mereka sadari, ada
semacam kompetisi diantara Barden Bellas, dan beberapa band lain.
Mereka semua memperebutkan posisi supaya bisa perform di
event utama,
dan itu dipilih langsung oleh DJ Khaled.
Ya
gitu deh intinya.
Gak
mungkin juga kalo aku nulis dari awal sampai akhir, hehe.
Scene
yang paling kusuka sih pas di akhir, Barden Bellas nyanyi bareng.
Diawali oleh Becca sebagai penyanyi solo, lalu dia ngundang
temen-temen lainnya buat nyanyi di stage. Entah kenapa scene
itu touching banget. Mungkin karena suara dan lagunya yang
enak kali ya. Bahkan sampai mbak-mbak di sebelahku sampai nangis,
huahahaha. Eh aku juga sih :(
Tapi
menurutku, dibanding Pitch Perfect 1 dan 2, Pitch Perfect 3 ini
kurang memorable. Kurang ada perjuangan mereka gitu, beda ama
Pitch Perfect 1 yang mati-matian memperjuangkan supaya bisa juara di
kompetisi acapella antar kampus, sampai berantem segala atau
Pitch Perfect 2 yang rivalitas sama Das Sound Machine buat
memperebutkan World Championship Acapella (INI TERBAIK MENURUTKU!!!).
Entah kenapa bagiku kurang berkesan.
Gitu
deh, hehe.
Ada
yang sependapat? Atau punya komentar lain?
Oh
ya, kalo ditanya, apa bedanya bioskop CGV ama bioskop lain, aku bisa
jelaskan beberapa rinciannya. Untuk ruangannya, karena film 2D,
menurutku gaada bedanya ama bioskop XXI. Dudukan kursinya bisa
dilipat dan gak ada sandaran untuk tangan. Tapi interiornya yang
bikin beda. Lebih Instagrammable, berkarakter dan bisa dibuat
foto-foto hehe. Entah somehow menurutku lebih classy
aja sih. Ada banyak kursinya, jadi kita bisa duduk kalo nunggu film
kita tayang. Beda ama bioskop lain yang kursinya sedikit, itupun
harus rebutan sama orang lainnya. Tempatnya pun lebih luas. Sayang
sih, toiletnya agak kotor. Jadi orang-orang (pengunjung) itu buang
tisu sembarangan gitu, bahkan ada tisu di dudukan toilet dan bagian
atas tempat sampah. Dan gaada petugas kebersihannya, as long as I
can see. Bikin gak nyaman buat ke toilet.
Mirror selfie be like.... |
Lain kali kesini lagi~ |
Film yang akan segera tayang! |
Selamat tinggal! |
Mari pulang~ |
Sekian,
my honest review xoxo~
Can't
wait buat kesini lagi suatu saat nanti!
0 komentar:
Posting Komentar
Think twice before you start typing! ;)