Musibah bisa datang kapan saja, termasuk Sabtu malam
(12/3) kemarin. Aku sedang mau makan waktu itu ketika adikku berteriak-teriak
memanggilku. “Kak, kak, kucingnya lho kenapa? Cepat lihat!” begitu katanya
dengan nada panik. Aku bergegas datang dan menemui pemandangan mengejutkan.
Tanpa disangka-sangka, kucingku, betina berusia 14 bulan yang sedang menyusui,
bertingkah sangat aneh!
Biar kate kucing kampung, tapi cakep!
Kucingku
berjalan kesana kemari, tanpa tujuan. Kakinya terlihat gemetar, kadang terpeleset
saat menopang tubuhnya di kala berlarian kesana kemari. Mulutnya terlihat
mengeluarkan cairan, matanya menatap nanar, napasnya terengah-engah, perutnya
berkedut-kedut, mulutnya terbuka dan lidahnya terjulur. Dia terlihat sangat
kebingungan hingga berjalan tanpa arah, terkadang sampai menabrak-nabrak atau
terpeleset langkahnya sendiri. Ada apa ini?
Satu-satunya
yang terpikirkan di benakku adalah keracunan. Asumsi paling logis, mengingat
ciri-ciri kucing keracunan rata-rata seperti itu. Asumsi lain adalah dalam
beberapa minggu, sudah ada dua kucing di lingkungan rumahku yang mati
mengenaskan karena terkena racun (ku duga itu racun tikus). Dua kucing yang
mati itu sangat sehat, bugar dan terawat, mati sia-sia karena terkena racun.
Betapa menyedihkan dan betapa bangsatnya manusia karena hanya memikirkan diri
sendiri. Membasmi tikus dengan racun itu ibarat pisau bermata dua, baik dan
buruk dalam satu waktu yang sama.
Lantas,
apa yang ku lakukan? Sepuluh menit pertama, aku masih bingung. Panik. Ingin menangis
rasanya, melihat kucingku berlarian, lalu terbaring dan menggelepar-gelepar
dengan kondisi mengenaskan seperti sedang sekarat. Aku masih belum terpikir apa
yang akan ku lakukan. Apakah ku harus memanggil dokter hewan? Dengan
konsekuensi, uang tabungan terkuras cepat dalam sekerjapan mata. Selain itu,
aku tidak yakin apakah obat-obatan buatan pabrik mampu membuat kucing keracunan
menjadi sembuh. Opsi kedua, aku teringat akan pengalamanku merawat Aming,
kucingku dulu yang terkena distemper. Aming berhasil pulih dan sembuh dalam
waktu sepuluh hari (karena distemper merupakan penyakit kucing yang paling
gawat, makanya proses pemulihannya memakan waktu cukup lama). Konsumsi air
kelapa hijau untuk mendetoksifikasi dan menetralisir racun. Aming ku beri air
kelapa hijau, di kombinasikan dengan susu bear
brand dan obat-obatan dari dokter, serta makan bubur bayi, dan voila! Dia sembuh. Kuasa Tuhan.
Oke,
air kelapa hijau. Kayaknya, itu yang paling masuk akal saat ini. Dan aku yakin,
prosentase pulihnya bakal lebih cepat.
Maka,
berangkatlah aku mencari air kelapa hijau. Aku ditemani adikku yang berusia 13
tahun. Aku membawa uang 27 ribu rupiah. Seingatku, kelapa hijau (beserta degan
dan buahnya) dipatok dengan harga 18.000 rupiah (Oktober 2013). Mungkin
sekarang bisa naik menjadi dua puluh ribuan ke atas. Lalu, aku juga harus
membeli suntikan (tanpa jarum) untuk memasukkan cairan kelapa hijau secara
paksa ke dalam mulut kucingku nanti.
Alhamdulillah, ada yang jual air kelapa
hijau didekat rumahku. Harganya fantastis, jauh dari perkiraan. Hanya 10.000
saja! Cuma dikasih air kelapa hijaunya saja sih, daging degan dan kulit buahnya
tetap menjadi milik bapak penjualnya. Duh, terima kasih ya, Pak. Memurahkan
harga sama halnya bapak mengambil peran untuk menyehatkan kucingku! Lalu, aku
beli dua buah suntikan untuk mainan anak-anak, ukuran 6 ml seharga lima ribu
rupiah, dan langsung kembali ke rumah secepatnya. Agak mbatin sih, karena malam ini begitu banyak acara syukuran dan pesta
pernikahan di mana-mana. Bikin lama di jalan saja, huh.
Jam 20:50 WIB. Sesampainya di rumah, aku langsung menaruh air
kelapa hijau ke wadah, dan mengambil air itu dengan suntikan. Adikku ku suruh
menyorot wajah kucingku dengan senter, sementara aku memasukkan paksa air kelapa
hijau itu ke dalam mulutnya. Dia tidak terlalu memberontak, tenaganya terlalu
lemah untuk melakukan itu. Aku berhasil memasukkan kira-kira empat suntikan 6
ml (totalnya berarti 24 ml), namun setengahnya dimuntahkan kembali (bukan
secara sengaja sih, kayaknya kucingku agak kesulitan saat menelan air kelapa
hijau itu). Efek yang dihasilkan cukup cepat. Dalam waktu lima menit, kucingku buang
air kecil di tempat, tak terlalu banyak, tapi cukup melegakanku karena bisa
jadi itu adalah efek yang sedang bekerja dari air kelapa hijau itu.
Setelahnya,
dalam kurun waktu dua jam, kucingku tetap ku beri air kelapa hijau terus
menerus secara berkala. Satu suntikan dalam sepuluh menit. Tak ada ukuran baku
harus ku beri berapa mililiter air kelapa hijau itu, karena aku bukan dokter
hewan, maka ku lakukan sesuai instingku: sebanyak-banyaknya sampai muncul
reaksi. Dan mengejutkannya, reaksi tiap kali kucingku ku beri air kelapa hijau,
dia bakal langsung “menggila”, memberontak, menjauh, detak jantungnya meningkat
dan memuntahkan air kelapa itu. Efeknya bekerja terlalu keras, sepertinya,
hingga kucingku memunculkan reaksi seperti itu. Maka, pada pukul 22:30-an,
ku hentikan pemberian air kelapa hijau itu sembari menunggu reaksinya
Cukup
ajaib. Jam 23:30, napas kucingku turun dan detak
jantungnya mulai menuju normal. Tubuhnya tak selemas tadi. Mulutnya tak lagi
membuka dan lidahnya tak lagi terjulur. Bahkan, dia mulai berusaha untuk
menjilat-jilat bulunya! Pertanda baik, karena menurut pengalamanku, jika kucing
merasa sangat sakit, dia tak akan peduli untuk merawat bulunya (dengan cara
menjilati bulu). Oleh karena itu, sering kita jumpai kucing yang sakit memiliki
bulu yang kasar, kering dan bau. Dan jika dia sudah merasa “enakan”, dia akan
kembali merawat dan menjilati bulunya seperti semula.
Jam
00:30, kucingku terlihat lebih baik dan aku terus memantaunya hingga jam 04:00 shubuh. Dan ketika kulihat ia baik-baik
saja, menatapku dengan pandangan tajam dan posisi tubuh yang nyaman, serta saat
ku dekati ia mengeong dan mendengkur manja, aku tahu bahwa ia telah berhasil
melewati fase kritisnya.
Lebih
mengejutkannya lagi, jam 07:30 pagi, aku melihat kucingku telah menyusui
anaknya! Aku tak yakin air susunya aman bagi anak kucing kecil berusia lima
minggu yang ringkih itu. Tapi, setelah seharian menyusu, anak kucing itu tetap
ceria dan lincah. Maka, ku simpulkan bahwa semuanya baik-baik saja.
***
Air
kelapa hijau benar-benar manjur! Dalam waktu kurang dari empat jam
(21:00-01:00), kondisi kucingku membaik. Aku tak menyebutkan takaran air kelapa
hijau itu (karena aku bukan pakar/dokter hewan), tapi dari ukuran gelas 200 ml,
air kelapa hijau itu habis hingga ¾-nya. Itu pun, sebagian telah dimuntahkan
dan sebagian lagi ditelan. Saranku, setelah berjuang keras melawan racun dalam
tubuhnya, beri kucing itu air + madu, atau susu
bear brand. Oh ya, ingat bahwa air kelapa hijau itu cukup diminumkan satu kali saja. Seperti aku, yang hanya
meminumkan satu kali, dalam kurun waktu dua jam. Jangan meminumkan selama dua
hari berturut-turut, atau lebih misalnya. Air kelapa fungsinya menetralisir
racun, dan bukan untuk dikonsumsi
sering-sering. Tunggu sampai nafsu makannya kembali, dan beri dia makanan
yang lembut-lembut dulu untuk sementara. Pencernaannya masih rapuh soalnya.
Terima
kasih telah membaca kisah mengenai kucingku. Share kisahmu dengan kucingmu juga ya, disini. I would love to hear.
Salam kenal nena :)
BalasHapusKucing saya muntah berwarna kuning dan disusul diare. Dari postingan diatas yg menyebutkan kalau air kelapa bisa menyembuhkan kucing nena yg keracunan dan distemper, saya jadi ingin memberi kucing saya air kelapa hijau karena kurang tega juga kalau harus diberi obat obatan kimia.
Tapi apakah pemberian air kelapanya harus kelapa hijau? atau bisa dengan air kelapa lainnya?
Halo maaf balasnya lama.
HapusSepanjang pengalamanku, air kelapa hijau bisa menyembuhkan kucing keracunan dan distemper (karena ku alami sendiri). Dua kucingku pernah mengalami sakit itu dan Alhamdulillah keduanya sembuh. Jangan lupa rutin dikasih makan (bisa melalui suntikan kalau kucingnya ga mau makan, jadi kayak dipaksa makan gitu. makanannya bisa yang encer/cair kayak bubur bayi atau apa, yang high protein), kasih air (biar ga dehidrasi) dan madu juga.
Bubur bayi itu bisa disebutkan merknya ga ya
BalasHapusAku seringnya pake merk nestle cerelax, rasa ayam bisa, rasa beras merah bisa. Pokoknya pilih yg high protein (ada yg kadar proteinnya sampe 40%). Atau yg 20% protein pun gapapa asal makannya rutin. Bubur kan seratnya halus jd mudah dicerna
HapusMakasih kucing aku sekarang udah mendingan alhamdulillah
HapusAlhamdulillah.. Aku ikut seneng dengernya ^_^
HapusKucingku susah kencing. Ak kasi air kelapa langsung kencing banyak banget. Dn paginya kencinya ada drahnya. Dn trus klo kcing drah truss. Itu gimana reaksi yg baik atau mkin parah
BalasHapusHalo Nova.
HapusAir kelapa cuma untuk kasus keracunan. Karena air kelapa punya sifat menghilangkan toxic (racun) dalam tubuh. Jadi, kalau susah kencing lebih baik diobati dengan cara lain. Daripada makin parah. Mending segera temui dokter hewan ya! :)
Makasih kak atas info air kelapa hijaunya :)
BalasHapusSelain air kelapa apa ya obat nya.. kucingku makan tikus yang kena racun namanya timex itu lho.. tolong bantu ya . SEGERA
BalasHapusKak,apakah kalau hbs dikasih degan hiaju efeknya muntah muntah?
BalasHapusmakasih banget kak atas info air kelapa hijaunya
BalasHapussekarang kucingku sudah sehat😊
Saya mau tanya kucing ku gak makan 3 hari terus gak mau minum tubuhnya lemas solusinya apa ya bisa sehat kembali kucing ku
BalasHapusKak makasi infonya, aku baru tau ttg air kelapa baru2 ini sedangkan kucing aku Uda keracunan 1 minggu & cuma minum air+susu. Dgn kondisi yg begitu, apa masih bisa sembuh? Plisss bantu kak
BalasHapusKucingku keracunan trus ku kasih kelapa hijau kok malah kejang" dan teriak" ya ? Apakah kucing anda juga gitu. Aku takut sekali...
BalasHapusKucingku keracunan trus ku kasih kelapa hijau kok malah kejang" dan teriak" ya ? Apakah kucing anda juga gitu. Aku takut sekali...
BalasHapus