Setiap tahun baru selalu
ku habiskan dengan bersantai di rumah. Gabungan antara malas berhura-hura,
berdesakan dengan lautan manusia yang tumpah ruah di jalanan, sebal mendengar
letusan kembang api yang menggelegar atau knalpot yang cempreng-nya ngalahin simbal-nya marching band, malas memaksakan mata untuk terjaga hanya untuk
menghitung mundur tahun, bikin resolusi tahunan (yang akhirnya toh gak
dilaksanakan) dan sebagainya. Tidak ada kisah bila tahun baru harus ada
seremonial yang harus ku lakukan seperti orang lain pada umumnya. Secara
personal, aku tidak merayakan tahun baru-an karena ada idealisme yang harus ku
jaga.
Tapi,
beda ceritanya kalau esensi-nya berganti menjadi malam untuk menghabiskan waktu dengan orang-orang terdekatmu,
seperti yang ku lakukan pada pergantian tahun 2016 lalu dengan keluarga besar
Airlangga Photography Society (APS). Sehari sebelumnya, sudah ada pengumuman di
grup APS Hore bahwa akan ada perayaan tahun baru dengan barbeque-an dan semua member,
kalau ngga ada halangan, diminta datang. Meskipun saat itu lagi musim-musim
UAS, tapi terjang aja deh!
Siang-siang
setelah UAS aku langsung ke sekre, menemukan isinya cuma beberapa makhluk aja. Sepi
sangat. Baru ketika ada the gank
(Fafa dan Shella ditambah aku), wuih sekre sepi jadi kayak pasar. Padahal cuma
tiga makhluk ini, tapi menghasilkan suara berapa desibel (atau hertz?) (jadi ingat pelajaran Fisika
SMA). Apa aja dibahas, tapi lebih seringnya sih bully-bully-an (mbully Shella wkwk). Cekakakan mulu
sampai rahang sakit :’)
Sore
hari, mulailah agenda belanja. Di anggarkan 700-900 ribuan buat party malam ini. Nge-list bahan makanan apa aja yang perlu
dibeli, beli minuman, es batu, ribet koordinasi buat nyuruh anggota-anggota
lain bawa magic com, pisau, piring, arang,
tempat buat ngebakar, kipas, tusuk sate, dll, sampai pinjam kompor punya Wanala
(viva wanala! berjuang, tabah sampai
akhir! eh udah bukan member sih
huft dasar gak tabah). Heboh pokoknya.
Malamnya,
semakin banyak anak yang datang. Mulai dari angkatan junior, senior sampe
alumni (masalah party nomor siji
ancen huahaha). Sudah mulai sibuk potong-potong sosis, ayam, ikan, bakso, daun
bawang, dll. Rencananya sih, sosis dan baksonya dibakar biasa, ayamnya diungkep
pake bumbu di magic com lalu
ujung-ujungnya dibakar dan ikannya dibumbuin lalu dibakar. Kayaknya semua menu
dibakar deh. Zat karsinogen tok isine :)
Ahli perikanan nih :D
Jam
7-9 persiapan bahan, lalu jam 9 mulai bakar-bakar. Tempatnya di balkon (?) SC
lantai 2, didekatnya sekre-nya anak-anak seni. Untuk ke balkon harus manjat
pula. Dan ternyata bukan cuma kita aja yang parteeeh,
tapi juga anak UKM lain. Mereka malah bakar-bakar jagung sampe bikin sop,
ditambah suara menggelegar nan merdu (tapi mbujuk)
dari anak-anak UKM entah apa yang lagi karaoke dengan tembang-tembang
nostalgia, haha
Cemungudh Shella!
Karena
melihat semua tempat sudah dikuasai oleh anak-anak yang lagi sibuk
ngipas-ngipas, jadi aku, Esti dan Shella balik ke atas. Shella lagi penasaran
buat belajar gitar, dan akhirnya kukasih tau chord-chord dasarnya. Lancar
aja sih, sampai chord C yang butuh
menaruh jari ke tiga fret yang
berbeda, dan jari-jarinya gak nyampe :D Tapi Shella kan pantang menyerah, terus
nyoba, sampai akhirnya kita diobrak dan disuruh turun ke bawah buat bantuin yang
lain.
Ayam bakar ala APS :p
Sikaaat
Menu utama
Pas
kita sampai dibawah, puluhan tus uk sate sosis sudah matang, dan masih ada
puluhan lagi yang perlu dikipas. Akhirnya, aku ganti posisi sama anak yang tadi
ngipas, dan dia yang nyantai sekarang (dia iki
sopo btw?). Setengah jam berlalu dan
sudah banyak tumpukan sate yang tersaji, akhirnya ngambil deh. Sampai tusuk
sate terakhir, baru inget kalo diatas udah masak nasi (atau emang sengaja
dilupakan?). Duar.
Shella, Esti
Me and Shella
Merasa
cukup dengan hidangannya, dua puluh menit menjelang pergantian tahun, aku, Esti
dan Shella ngobrol-ngobrol, sambil si Shella gak berhenti-berhenti gembira dan
tertawa saat melihat kembang api. “Daebak,
daebak.” katanya. Dasar penggemar
drama korea :p
Beberapa
menit jelang tahun baru, Mas Wawan nyuruh semua berhenti melakukan kegiatan dan
disuruh ngumpul di tengah-tengah balkon. Ya, kayak pidato singkat gitu tentang
keberhasilan APS selama ini dan target-target apalagi yang harus kita capai di
tahun depan. Setelahnya, teriak-teriak yel-yel APS (hunting sampai sinting), sampe anak UKM lain noleh dan mbatin :p
Kemudian,
ditengah keramaian, muncullah epic coment
dari seseorang..
“Iki
gak onok sing nggowo kamera, ta?” ucapnya dengan nada sok-sok sewot. “Kalian
ini anak fotografi apa paduan suara?”
Ngakak. Quote of the day dari A’a Arvin
Ranu :v
***
Jam
00:30, usai sudah party kita. Sudah
pada kekenyangan dan kebagian masakan ala chef jadi-jadian. Semua kembali ke
sekre dan tidur-tiduran sambil ngobrol atau mainan hape. Bener-bener gak sehat nih bocah-bocah APS, habis makan
tidur-tiduran XD
Aku
dan belasan anak APS lain memutuskan untuk menginap di sekre. Kalo pulang, jam
segini gerbang gang sudah dikunci, huft. Wuih, sekre gak pernah sepenuh ini
bos! Sampe rebutan bantal buat tidur, sampai semua stop kontak penuh karena
baterai pada habis, sampai gak sengaja ketendang atau kesenggol, wkwk.
Berkesan
deh. Tahun depan lagi ya... Tapi Hanamasa :D
0 komentar:
Posting Komentar
Think twice before you start typing! ;)