Rabu siang (7/10), setelah matkul Teori Komunikasi
(TerKom) usai, belasan anak yang berangkat H-2 sebelum BSK sudah mulai
bersiap-siap untuk berangkat ke ground.
Rencananya, H-2 datang untuk memastikan ground,
melihat pemasangan tenda dan menata barang-barang BSK yang berangkat hari itu.
Tidak terlalu padat agendanya. Maka hanya belasan anak yang berangkat, yang
tergabung dalam mobil 1 (Andre, Mas Dicky, Ebik, Aku, Faya, Natasha, Kuntari,
Detha, Steffi, Filda, Taqi, Firman dan Ilham), mobil 2 (Zaka, Itok), mobil 3
(Zahlul, bawa barang-barang), motor (Yanu (wakil BSK), Sandi, Isya (ketua BSK)),
masing-masing mewakili sie mereka, seperti Dekor, PerLap, Keamanan, Transport
dan Pubdok. Beberapa anak datang secara terpisah hari itu.
PS: koreksi kalau
ada yang salah
Setelah
mendata barang BSK dan pribadi, kami bergegas berangkat. Jam 13:30-an. Satu jam
awal cukup rame, rasan-rasan, nyanyi dan ketawa-ketawa. Berbagai genre musik
mewarnai perjalanan, mulai dari EDM, J-pop, dangdut dan sebagainya. Setelahnya....tepar
semua kena AC-_-
Jam 16:00-an kami sampai di ground dengan perasaan cemas karena
gerimis turun tipis-tipis. Buyar semua deh, kalau hujan sampai turun. Bayangkan,
tanpa hujan aja malam hari bisa menggigil seperti itu, apalagi kalau hujan?
Airnya membasahi penghuni tenda? Tenda ambruk terkena angin kencang? Seluruh
tas dan barang bawaan basah? Acara berantakan? Semua pada sakit? Sungguh sebuah
mimpi buruk jika terjadi.
“Mas Dick, ini mau hujan atau hanya
perasaanku aja?” tanyaku sembari melihat kaca yang sedikit berembun dan
awan-awan berubah gelap
“Enggak...jangan sampe...” ucapnya, “..ini
hanya ilusi.” lanjutnya dengan wajah cemas dan senyuman yang dipaksakan.
Rintik-rintik hujan masih mengiringi
langkah kami. Beberapa menit awal di ground,
kegiatan masih random. Ada yang
foto-foto, jalan muteri ground, ketawa-ketawa
dan ngobrol dengan Pak Timbul (FYI, nanti akan ku ceritakan bagaimana Pak
Timbul bisa sangat berjasa bagi BSK 2015). Langsung angkat-angkat barang ke ground begitu barang BSK di mobil Zahlul
datang, semuanya turun tangan untuk membantu :)
Hai!! Kami anak H-2 BSK ;)
Tenda
datang sejam kemudian dan baru dipasang seusai maghrib :( Gelap menyelimuti ground dan dingin menerpa lembut kulit. Beberapa
anak mulai pulang seperti Isya, Zaka, Steffi. Kami, yang stay, mulai merapatkan posisi duduk masing-masing. Karena gabut, seseorang nyeletuk untuk membuat
forum rasan-rasan.
“Boleh,”
kata Andre, “..tapi aku moderatornya.”
Belasan
anak langsung membentuk lingkaran begitu denger kata “rasan-rasan”. Gak cewek,
gak cowok, memasang wajah antusias dan penasaran. Topik mulai bergulir, satu
persatu anak menimpali “objek” yang sedang dirasani dalam jarak puluhan
kilometer. Sungguh menarik, rasan-rasan yang sangat aman, yang jarang bisa
dilakukan di KBU.
“Tapi
jangan bocor ya..” moderator forum memperingatkan, “..apa yang keluar disini,
harus berakhir disini juga.”
Pembicaraan
semakin seru, tapi sempat terhenti karena kami mulai kelaparan.
“Quick
Chicken aja, rek.” ucap Mas Dicky, lalu memberikan nomer outlet cabang Pacet untuk ditelepon. Pesan lima belas paket, sesuai
jumlah kami, dengan harga 18 ribu/pack.
Makanan datang 30 menit kemudian.
“Ayam
cepat, gaes.” tulis Yanu di grup LINE
Commers 2014, sembari mengunggah foto ini. Anak-anak yang belum berangkat ke ground menimpali di grup dengan nada
sedikit iri dan pingin, haha.
Setelahnya,
kami mencoba membuat api unggun. Di belakang kamar mandi terdapat tumpukan kayu
kering yang cukup banyak. Belum izin ke Pak Timbul sih, jadi kayu ini
sebenarnya ilegal untuk diambil. Kami membawanya ke tengah ground, mematahkan, mencari rumput kering dan menyiramnya dengan
minyak gas. Karena bikinnya ngasal, jadi api unggunnya sering jatuh dan boros
minyak gas. Sebotol 1,5 L habis malam itu :(
Forum
rasan-rasan dilanjut. Kami duduk mengitari api unggun.
“Rek,”
Andre membuka suara, “..Gimana kalau main Truth or Dare (TOD)?”
Korban
pertama adalah aku. Dapat pertanyaan “Siapa cowok paling ganteng di Commers
14?” (mati) (mikir keras) (should I be
honest?) Akhirnya ku jawab dan disoraki anak-anak.
((NOTE:
jawaban tidak dipublish disini)) ((Iyalah, mau ditawur apa-_-))
Emang
lagi males gerak, jadi semuanya milih Truth dan harus jawab sejujur-jujurnya. Here, daftar pertanyaan yang masih ku
ingat :
1.
Siapa
gebetanmu sekarang? Sebut nama!
2.
Siapa
anak yang paling tidak kau sukai di Comms 14?
3.
Masih
suka/tidak dengan ... ? Kenapa?
4. Bagaimana perasaanmu pada sesama jenis? (pertanyaan apa
ini????) (tapi yo dijawab)
5.
Kamu
suka siapa? Alasannya apa?
6.
Punya
gebetan gak di Commers 2015? Tunjukkin fotonya!
7.
Kalau
kamu jadi cowok, siapa cewek di Commers 2014 yang bakal kau pilih?
8.
Gimana
perasaanmu kalau dimodusin? Apa kau memanfaatkan momen itu?
9.
Ceritakan
kisahmu di Commers yang membuatmu emosi!
Dan sebagainya.
Setelah diamati, semua Truth memiliki kadar kebaperan yang tinggi-_- dan
berurusan ama asmara. Entah emang beneran kepo atau gak ada pertanyaan lagi
yang lebih menantang kecuali berbau perasaan XD
Hari semakin malam. Pertanyaan makin
aneh-aneh. Dan mulai “menjurus”
.
.
.
.
Penasaran ya?!
Nungguin yaaa???
Salah siapa gak berangkat H-2 HWAHAHAHA
*ngakak puas*
Yang jelas, kami mulai berani berbicara
mengenai hal-hal yang selama ini kami simpan rapat dan kami anggap privacy. Entah karena pengaruh angin
malam, suasana yang kian gelap atau apa, kami mulai blak-blakan membuka diri
masing-masing, bahkan tanpa ditanya sekalipun. Salah satu topiknya adalah
orientasi seks dan ketertarikan seksual. Jawaban-jawaban yang keluar begitu jujur
dan sungguh membuat kami terpana.
Apalagi
pada sesi “Satu Jam Bersama Yanu”,
makin heboh lah pembicaraan itu. Yanu punya banyak sekali cerita menarik nan
nyerempet-nyerempet, hingga kami dengan sukarela mendengarkan ceritanya sampai
habis. Penasaran sekali. Berusaha memancing juga agar lebih banyak kisah yang
keluar darinya XD
Semua
itu membuat kami kian dekat satu sama lain.
Pembicaraan
terdalam yang pernah kami lakukan, yang tak akan kulupakan seumur hidupku. Sisa-sisa
pertanyaan yang selama ini hanya mengendap, kini terkuak sudah. Aku kian menyayangi
dan mengagumi mereka.
Api
unggun mulai padam dan berasap, malam makin larut. Sekitar pukul 22:00 kami
mulai bersiap-siap memasuki tenda dan bergelung dibawah sleeping bag. Kami semua
tidur di tenda dosen. Tak butuh waktu lama bagi kami untuk terlelap dalam alam
mimpi. Menyambut hari esok yang mulai berat.
0 komentar:
Posting Komentar
Think twice before you start typing! ;)