Senin, 19 Oktober 2015

H-2 BSK 2015 - Depth Talk with Commers 2014



Rabu siang (7/10), setelah matkul Teori Komunikasi (TerKom) usai, belasan anak yang berangkat H-2 sebelum BSK sudah mulai bersiap-siap untuk berangkat ke ground. Rencananya, H-2 datang untuk memastikan ground, melihat pemasangan tenda dan menata barang-barang BSK yang berangkat hari itu. Tidak terlalu padat agendanya. Maka hanya belasan anak yang berangkat, yang tergabung dalam mobil 1 (Andre, Mas Dicky, Ebik, Aku, Faya, Natasha, Kuntari, Detha, Steffi, Filda, Taqi, Firman dan Ilham), mobil 2 (Zaka, Itok), mobil 3 (Zahlul, bawa barang-barang), motor (Yanu (wakil BSK), Sandi, Isya (ketua BSK)), masing-masing mewakili sie mereka, seperti Dekor, PerLap, Keamanan, Transport dan Pubdok. Beberapa anak datang secara terpisah hari itu.


            PS: koreksi kalau ada yang salah
            Setelah mendata barang BSK dan pribadi, kami bergegas berangkat. Jam 13:30-an. Satu jam awal cukup rame, rasan-rasan, nyanyi dan ketawa-ketawa. Berbagai genre musik mewarnai perjalanan, mulai dari EDM, J-pop, dangdut dan sebagainya. Setelahnya....tepar semua kena AC-_-

Jam 16:00-an kami sampai di ground dengan perasaan cemas karena gerimis turun tipis-tipis. Buyar semua deh, kalau hujan sampai turun. Bayangkan, tanpa hujan aja malam hari bisa menggigil seperti itu, apalagi kalau hujan? Airnya membasahi penghuni tenda? Tenda ambruk terkena angin kencang? Seluruh tas dan barang bawaan basah? Acara berantakan? Semua pada sakit? Sungguh sebuah mimpi buruk jika terjadi.
“Mas Dick, ini mau hujan atau hanya perasaanku aja?” tanyaku sembari melihat kaca yang sedikit berembun dan awan-awan berubah gelap

 “Enggak...jangan sampe...” ucapnya, “..ini hanya ilusi.” lanjutnya dengan wajah cemas dan senyuman yang dipaksakan.
Rintik-rintik hujan masih mengiringi langkah kami. Beberapa menit awal di ground, kegiatan masih random. Ada yang foto-foto, jalan muteri ground, ketawa-ketawa dan ngobrol dengan Pak Timbul (FYI, nanti akan ku ceritakan bagaimana Pak Timbul bisa sangat berjasa bagi BSK 2015). Langsung angkat-angkat barang ke ground begitu barang BSK di mobil Zahlul datang, semuanya turun tangan untuk membantu :)

Hai!! Kami anak H-2 BSK ;)
            Tenda datang sejam kemudian dan baru dipasang seusai maghrib :( Gelap menyelimuti ground dan dingin menerpa lembut kulit. Beberapa anak mulai pulang seperti Isya, Zaka, Steffi. Kami, yang stay, mulai merapatkan posisi duduk masing-masing. Karena gabut, seseorang nyeletuk untuk membuat forum rasan-rasan.
            “Boleh,” kata Andre, “..tapi aku moderatornya.”
            Belasan anak langsung membentuk lingkaran begitu denger kata “rasan-rasan”. Gak cewek, gak cowok, memasang wajah antusias dan penasaran. Topik mulai bergulir, satu persatu anak menimpali “objek” yang sedang dirasani dalam jarak puluhan kilometer. Sungguh menarik, rasan-rasan yang sangat aman, yang jarang bisa dilakukan di KBU.
            “Tapi jangan bocor ya..” moderator forum memperingatkan, “..apa yang keluar disini, harus berakhir disini juga.”
            Pembicaraan semakin seru, tapi sempat terhenti karena kami mulai kelaparan.
            “Quick Chicken aja, rek.” ucap Mas Dicky, lalu memberikan nomer outlet cabang Pacet untuk ditelepon. Pesan lima belas paket, sesuai jumlah kami, dengan harga 18 ribu/pack. Makanan datang 30 menit kemudian.

“Ayam cepat, gaes.” tulis Yanu di grup LINE Commers 2014, sembari mengunggah foto ini. Anak-anak yang belum berangkat ke ground menimpali di grup dengan nada sedikit iri dan pingin, haha.
            Setelahnya, kami mencoba membuat api unggun. Di belakang kamar mandi terdapat tumpukan kayu kering yang cukup banyak. Belum izin ke Pak Timbul sih, jadi kayu ini sebenarnya ilegal untuk diambil. Kami membawanya ke tengah ground, mematahkan, mencari rumput kering dan menyiramnya dengan minyak gas. Karena bikinnya ngasal, jadi api unggunnya sering jatuh dan boros minyak gas. Sebotol 1,5 L habis malam itu :(
            Forum rasan-rasan dilanjut. Kami duduk mengitari api unggun.
            “Rek,” Andre membuka suara, “..Gimana kalau main Truth or Dare (TOD)?”
            Korban pertama adalah aku. Dapat pertanyaan “Siapa cowok paling ganteng di Commers 14?” (mati) (mikir keras) (should I be honest?) Akhirnya ku jawab dan disoraki anak-anak.
            ((NOTE: jawaban tidak dipublish disini)) ((Iyalah, mau ditawur apa-_-))
            Emang lagi males gerak, jadi semuanya milih Truth dan harus jawab sejujur-jujurnya. Here, daftar pertanyaan yang masih ku ingat :
1.      Siapa gebetanmu sekarang? Sebut nama!
2.      Siapa anak yang paling tidak kau sukai di Comms 14?
3.      Masih suka/tidak dengan ... ? Kenapa?
4.      Bagaimana perasaanmu pada sesama jenis? (pertanyaan apa ini????) (tapi yo dijawab)
5.      Kamu suka siapa? Alasannya apa?
6.      Punya gebetan gak di Commers 2015? Tunjukkin fotonya!
7.      Kalau kamu jadi cowok, siapa cewek di Commers 2014 yang bakal kau pilih?
8.      Gimana perasaanmu kalau dimodusin? Apa kau memanfaatkan momen itu?
9.      Ceritakan kisahmu di Commers yang membuatmu emosi!
Dan sebagainya.
Setelah diamati, semua Truth memiliki kadar kebaperan yang tinggi-_- dan berurusan ama asmara. Entah emang beneran kepo atau gak ada pertanyaan lagi yang lebih menantang kecuali berbau perasaan XD
Hari semakin malam. Pertanyaan makin aneh-aneh. Dan mulai “menjurus”
.
.
.
.
Penasaran ya?!
Nungguin yaaa???
Salah siapa gak berangkat H-2 HWAHAHAHA *ngakak puas*
Yang jelas, kami mulai berani berbicara mengenai hal-hal yang selama ini kami simpan rapat dan kami anggap privacy. Entah karena pengaruh angin malam, suasana yang kian gelap atau apa, kami mulai blak-blakan membuka diri masing-masing, bahkan tanpa ditanya sekalipun. Salah satu topiknya adalah orientasi seks dan ketertarikan seksual. Jawaban-jawaban yang keluar begitu jujur dan sungguh membuat kami terpana.
            Apalagi pada sesi “Satu Jam Bersama Yanu”, makin heboh lah pembicaraan itu. Yanu punya banyak sekali cerita menarik nan nyerempet-nyerempet, hingga kami dengan sukarela mendengarkan ceritanya sampai habis. Penasaran sekali. Berusaha memancing juga agar lebih banyak kisah yang keluar darinya XD

            Semua itu membuat kami kian dekat satu sama lain.
            Pembicaraan terdalam yang pernah kami lakukan, yang tak akan kulupakan seumur hidupku. Sisa-sisa pertanyaan yang selama ini hanya mengendap, kini terkuak sudah. Aku kian menyayangi dan mengagumi mereka.
            Api unggun mulai padam dan berasap, malam makin larut. Sekitar pukul 22:00 kami mulai bersiap-siap memasuki tenda dan bergelung dibawah sleeping bag. Kami semua tidur di tenda dosen. Tak butuh waktu lama bagi kami untuk terlelap dalam alam mimpi. Menyambut hari esok yang mulai berat.

0 komentar:

Posting Komentar

Think twice before you start typing! ;)

 

Goresan Pena Nena Copyright © 2012 Design by Ipietoon Blogger Template