Kedudukanku dalam
kepanitiaan zaman SMA selalu sama. Kalau gak jadi ketua acara, ya sie
publikasi-dokumentasi (pubdok). Lebih seringnya sih di pubdok. Memotret event, mencetak foto, menulis dan
mengupload tulisan di blog. Nyaman-nyaman saja di pubdok karena aku tahu
bakatku memang disana.
Sekarang aku sudah
kuliah semester tiga. Waktu yang tepat buat ikutan kepanitiaan atau organisasi,
karena tugas dan praktek dalam akademik perkuliahan belum sebanyak semester
atas. Sebenarnya, kalau kita mau jeli, semester satu pun bisa aktif di
kepanitiaan atau organisasi, hanya saja aku di tahun pertama dulu terlalu
bingung dengan banyak hal. Semua serba keteteran. Tapi, kini aku cukup paham
bagaimana sistematika perkuliahan maupun ikutan kepanitiaan/organisasi,
jadi...inilah saatnya.
Event terdekat adalah BSK (Baur Sedalu
Komunikasi) 2015. Event untuk
menyambut maba dan memperkenalkannya dalam dunia komunikasi. Baik soal
akademik, mengenalkan pada dosen, senior maupun hima komunikasi, tips-tips
berguna lainnya. Intinya sih untuk membuat maba berada pada “rumahnya”. A new home.
Di BSK, seluruh Commers
2014 berperan dan ikut berpartisipasi. Aku? Aku masuk sie mana? Aku memutuskan secara sadar untuk ikut sie lapangan, yang kemudian digabung dengan anak
perlengkapan (PerLap). Kenapa? Kenapa aku gak jadi anak pubdok lagi, padahal
mengoperasikan kamera jauh lebih aku kuasai?
Jawabannya sederhana:
anak perlap stay di ground dua hari lebih lama dari sie
lainnya. Totalnya, anak PerLap stay
lima hari di ground. You guys already know that I love being
surrounding by nature and forest more
than anyone in my class. Aku suka suasananya. Di alam terbuka, men! Rasanya
bangun pagi di bawah pohon-pohon pinus, menghirup udaranya yang segar dan udara
dingin menggelitik kulit....tiada duanya. Bonusnya adalah dapet sunrise/sunset yang cukup bagus. Siapa yang bisa menolak?
Tim PerLap ada lima
belas orang, dikomandoi oleh MasDick (Dicky). Job desk kami adalah
mencari peralatan dan perlengkapan yang dibutuhkan sie lain, memastikan
mendapat harga barang-barang lebih murah, mencari ground/lapangan untuk camp/acara
puncak BSK dan survey-survey barang dan ground-nya. Kita juga harus bisa bernegosiasi untuk mendapatkan
harga termurah (dan itu tidak mudah). Itulah kenapa tim PerLap harus
keliling-keliling mencari sesuatu. Disebut tim tukang juga, tapi itu bukan masalah karena hampir semua anak PerLap
bahagia dengan posisinya.
Yeah, aku anak PerLap
BSK 2015 dan aku bangga.
PerLap....Hoo! *sambil mengepalkan tangan untuk
terlihat kuat*
0 komentar:
Posting Komentar
Think twice before you start typing! ;)