Senin, 14 September 2015

Alasan Kenapa Aku Memilih Jadi Anak PerLap BSK 2015

Kedudukanku dalam kepanitiaan zaman SMA selalu sama. Kalau gak jadi ketua acara, ya sie publikasi-dokumentasi (pubdok). Lebih seringnya sih di pubdok. Memotret event, mencetak foto, menulis dan mengupload tulisan di blog. Nyaman-nyaman saja di pubdok karena aku tahu bakatku memang disana.
Sekarang aku sudah kuliah semester tiga. Waktu yang tepat buat ikutan kepanitiaan atau organisasi, karena tugas dan praktek dalam akademik perkuliahan belum sebanyak semester atas. Sebenarnya, kalau kita mau jeli, semester satu pun bisa aktif di kepanitiaan atau organisasi, hanya saja aku di tahun pertama dulu terlalu bingung dengan banyak hal. Semua serba keteteran. Tapi, kini aku cukup paham bagaimana sistematika perkuliahan maupun ikutan kepanitiaan/organisasi, jadi...inilah saatnya.
Event terdekat adalah BSK (Baur Sedalu Komunikasi) 2015. Event untuk menyambut maba dan memperkenalkannya dalam dunia komunikasi. Baik soal akademik, mengenalkan pada dosen, senior maupun hima komunikasi, tips-tips berguna lainnya. Intinya sih untuk membuat maba berada pada “rumahnya”. A new home.


Di BSK, seluruh Commers 2014 berperan dan ikut berpartisipasi. Aku? Aku masuk sie mana? Aku memutuskan secara sadar untuk ikut sie lapangan, yang kemudian digabung dengan anak perlengkapan (PerLap). Kenapa? Kenapa aku gak jadi anak pubdok lagi, padahal mengoperasikan kamera jauh lebih aku kuasai?
Jawabannya sederhana: anak perlap stay di ground dua hari lebih lama dari sie lainnya. Totalnya, anak PerLap stay lima hari di ground. You guys already know that I love being surrounding by nature and forest more than anyone in my class. Aku suka suasananya. Di alam terbuka, men! Rasanya bangun pagi di bawah pohon-pohon pinus, menghirup udaranya yang segar dan udara dingin menggelitik kulit....tiada duanya. Bonusnya adalah dapet sunrise/sunset yang cukup bagus. Siapa yang bisa menolak?
Tim PerLap ada lima belas orang, dikomandoi oleh MasDick (Dicky). Job desk kami adalah mencari peralatan dan perlengkapan yang dibutuhkan sie lain, memastikan mendapat harga barang-barang lebih murah, mencari ground/lapangan untuk camp/acara puncak BSK dan survey-survey barang dan ground-nya. Kita juga harus bisa bernegosiasi untuk mendapatkan harga termurah (dan itu tidak mudah). Itulah kenapa tim PerLap harus keliling-keliling mencari sesuatu. Disebut tim tukang juga, tapi itu bukan masalah karena hampir semua anak PerLap bahagia dengan posisinya.
Yeah, aku anak PerLap BSK 2015 dan aku bangga.

PerLap....Hoo! *sambil mengepalkan tangan untuk terlihat kuat*

0 komentar:

Posting Komentar

Think twice before you start typing! ;)

 

Goresan Pena Nena Copyright © 2012 Design by Ipietoon Blogger Template