12
April 2018 silam Local Guides Surabaya mengadakan event di
Hotel Majapahit Surabaya. Iya, siapa sih yang nggak tau Hotel
Majapahit yang bersejarah ini? Dulunya hotel ini menjadi saksi bisu
peristiwa perobekan bendera merah-putih biru, waktu itu namanya masih
Hotel Yamato. Suatu kesempatan langka aku bisa mengunjungi hotel ini,
it was such as great opportunity.
|
Local Guides Surabaya feat Forum Indonesia Muda |
Anyway,
ini bukan sekedar hotel
visit biasa lho, karena ini
merupakan kolaborasi event dengan
Forum Indonesia Muda (FIM)! Yup, kala
itu agendanya tak sekedar hotel tour biasa,
tetapi agenda utamanya adalah semacam talkshow bertajuk
"Social Media for Change". Talkshow ini
mendatangkan beberapa pembicara seperti yang tertera di poster di
bawah ini. Dari Local Guides Surabaya, ada Mas Fahmi dan Mas Badai
yang akan berbicara mengenai peran sosmed yang begitu besar dan
berguna di era sekarang. Kita tahu sendiri betapa sekarang kita
sangat bergantung pada internet dan sosial media, tetapi dari sana
kita juga harus produktif dan memberi dampak positif bagi masyarakat
dengan adanya teknologi tersebut.
|
Poster acara |
Dan
khusus edisi Hotel Majapahit ini, dari LGS hanya memperbolehkan 12
anggota untuk ikut (tidak seperti biasanya yang sampai puluhan
orang). Kenapa? Karena 12 orang ini punya tanggung jawab besar untuk
menjelaskan peran Google Maps dan bagaimana cara kita untuk
berkontribusi disana. 12 orang itu adalah Mas Aldhi, Mas Yogi,
Amanda, Mas Fahmi, Ismi, Mas Badai, Mas Yudith, Ko Rey, Roro, Mas
Yussaq, Orie dan aku tentunya. Nggak hanya itu, setelah acara pun
kita punya kewajiban untuk nge-guide anak
FIM di salah satu spot
wisata (atau yang punya potensi wisata, tetapi belum dikenal luas).
Maka dari itu, 12 anak Local Guides Surabaya akan disebar ke
tiap-tiap kelompok yang berisi 10-12 anak FIM.
Baiklah,
acaranya dimulai jam 4 sore, tapi anak LGS diminta datang jam 15.30.
Berhubung aku habis ada acara, jadinya baru sampe lokasi jam 16.30.
Itu pun aku ga ngerti parkirnya dimana, alhasil aku parkir di lahan
kosong di ruko-ruko depan SOGO. Trus menuju ke Hotel Majapahit dengan
jalan kaki. Effort banget
gilak, haha. Setelah aku cerita itu, anak-anak pada ketawa. "Ngapain
jauh-jauh, kita parkirnya lho di area Hotel Majapahitnya." kata
mereka. Wkwk, maafkan, aku kira itu hanya untuk parkir mobil aja.
Sampai keringetan gue jalan kaki, ahahaha.
|
Unik! |
|
Mobil kuno |
|
Dari sisi lain |
|
Foto-foto jaman dulu |
|
Lukisan yang menggambarkan keseharian di Kota Surabaya |
Oh
ya, untuk area lobby ini
sangat luas, lho. Penerangannya cenderung redup dan keemasan gitu,
semakin menonjolkan rasa vintage. Interiornya
unik, ada lampu kristal gantung, mobil kuno, sampai lukisan yang
menggambarkan Surabaya tempoe doeloe, seolah-olah
kita kembali ke zaman kolonial gitu. Trus di lobby juga
ada sofa, meja, aksesori sampai grand piano. Nyaman
banget lah pokoknya.
|
Duh enaknyaa |
|
Pengen gak? |
|
Kalo yang ini dijual per slice |
|
Yummy~ |
|
Cantiknya! |
|
Tinggal pilih~ |
|
Ini yang jual roti-rotian |
Karena
acara belum dimulai, aku, Mas Yussaq dan Ce Amanda berkeliling hotel
dulu. Foto-foto, seperti biasa. Awalnya kami menuju ke lantai 2,
dekat dengan Indigo Resto. Dari pintu masuk, ikuti aja lorong di
sebelah kanan. Lalu, kita foto-foto sebentar di depan resto (ada
etalase kecil yang menjajakan bakery, seperti
cake (yang dijual per
slice maupun whole
cake), ada juga pastry.
Semua bisa dibeli langsung dan
disajikan dalam kondisi yang fresh.
Di
lantai dua, kita naik lewat tangga kayu yang unik banget. FYI, Hotel
Majapahit hanya 2 lantai saja, that's why itulah kenapa nggak
ada lift. Ada cermin tua yang antik juga di tengahnya. Aku
ngomong ke Mas Yussaq, "Eh mas, itu cerminnya kayak di film
horor ya?" tanyaku. Aku mendadak teringat film Oculus yang
pernah kutonton.
|
Ini tangga dan cermin yang kumaksud |
"Iya
ya, kayak film Kuntilanak nggak sih?" ucapnya balik.
|
Gajah tersenyum~ |
|
Ruangan gelap yang kumaksud |
"Agak
mistis ya auranya," ujarku. Tapi toh, kami tetap menaiki tangga
menuju lantai dua dengan santai. Di lantai dua, nggak banyak yang
bisa dijelajahi. Hanya ada toilet (yang nuansanya tetep sangat
vintage) dan ada ruangan yang gelap gitu. Nggak ada orang
disana. Aku dan Ce Amanda hanya sebentar disana karena nggak tahan,
merinding euy! Haha. Setelah foto-foto bentar, kami langsung turun ke
bawah. Trus aku ngajak Mas Yussaq buat foto di depan cermin. "Foto
alay yuk mas!" tawarku, dengan tawa cekikikan.
Ia
balas ketawa dan berujar, "Aku ga pernah foto kayak gini lho
sebelumnya,"
But
we did it anyway.
Selepas
itu, kami mengintip-intip di depan Indigo Restaurant. Pengen masuk
dan foto-foto, apa boleh ya? Tapi kemudian mbak restonya bilang
boleh, alhasil kami menghabiskan waktu sekitar 5 menit untuk memotret
bagian dalamnya. Kondisi resto cukup sepi, mungkin karena belum masuk
jam makan malam. Restonya cukup luas, modelnya kayak fine dining
gitu deh. Terlihat mahal, mewah dan berkelas.
|
Selamat datang! |
|
Disambut sama ornamen unik~ |
|
Suasana resto sore itu |
|
Lengang |
|
Luas juga ya |
|
Bisa nih kalo mau dinner romantis |
|
Elegan |
|
Pojok baca(?) |
|
Majalah SCG nih! |
|
Ada koran lokal juga |
|
Ketemu gajah tersenyum lagi |
|
Fokus banget, Mas? |
Lalu,
aku berkeliling sendiri ke bagian belakang lobby. Ada taman
kecil dengan kanopi gitu, lucu. Juga ada pilar-pilar bergaya eropa.
Semuanya sangat otentik dan enak dilihat. Lalu, aku juga berkeliling
untuk memfoto bagian dalam toiletnya bersama Ce Amanda.
|
Woaaah |
|
Kalo mau bersantai~ |
|
In detail |
|
Kamar-kamar yang tenang |
|
Asri dan hijau |
|
Mari menghabiskan sore berdua denganku~ |
|
Sisi lain |
|
Mau duduk disini juga gapapa |
|
Gue narsis gapapa ya? |
|
Ketika waktu semakin gelap |
|
Kapanpun, dimanapun, mirror selfie~ |
|
Antik gan |
|
Sisi lain kamar mandi |
|
Kinda creepy |
|
Mau ditunjukin toiletnya? |
Jam
17:20, barulah sesi hotel tour dimulai. Ada mas-mas dari pihak
hotel yang meng-guide kita berkeliling. Ia menjelaskan bahwa
hotel ini merupakan cagar budaya, oleh karena itu mayoritas bagian
hotel tidak dirubah dan tetap dijaga seperti dahulu. Sejarahnya cukup
panjang hotel ini, bahkan dulunya sempat memiliki nama Oranje Hotel.
Ini berhubungan dengan Belanda, karena Oranje sendiri memiliki relasi
dengan kerajaan Belanda. Setelahnya, kami diajak ke bagian ballroom.
Di bagian luar ballroom, ada benda-benda unik, seperti
kaca warna-warni seperti katedral, gramaphone kuno, grand
piano, sampai keramik yang unik dan so vintage. Setelahnya,
kami diajak ke lantai 2, naik ke tangga di samping kanan ballroom.
Disini kita diajak ke balkon yang menghadap ke cityscape dan
terlihat gedung-gedung besar (skycrappers) di Surabaya. Kita
juga ditunjukkan lokasi perobekan bendera yang sangat legendaris itu.
|
Resepsionis standar internasional |
|
Kameraku emang jelek kalo indoor, maafkan yaak |
|
Menjelaskan sejarah Hotel Majapahit |
|
Ada yang bisa mengartikan? |
|
Area depan ballroom |
|
Ramenya qaqaaa |
|
Sisi lain tempat ini |
|
Padahal ga bisa main |
|
Gramaphone antik |
Kondisi
semakin gelap. Di saat langit semakin biru, kami berfoto dulu di
bagian balkon itu. Agak susah sih karena ada puluhan orang dan
cahayanya kurang. Setelahnya, baru kita beranjak ke taman belakang.
Disini luas banget, rerumputannya hijau dan rindang karena dipenuhi
pohon. Dijelaskan oleh pihak hotel kalo disini sering diadakan garden
party, baik untuk wedding, anniversary sampai acara
formal. Emang keren sih menurutku.
|
Senja jatuh di Surabaya~ |
|
Kok mirip ama tempat wisata di Yunani itu ya? Serba putih. |
|
Ngatur foto |
|
Petang menjelang |
|
Makin gelap, makin sunyi |
|
Dijelasin sejarah dengan detail |
|
Historis banget! |
|
Sekilas sejarah~ |
|
Versi terjemahan ini |
Tapi
sedihnya kita ga ditunjukin kolam renangnya sih, padahal penasaran
banget. Dan ga pake room tour, padahal kepo juga ama bagian
dalam kamar hotel seperti apa wujudnya.
|
PROUDLY PRESENT! |
Barulah
setelah itu kita masuk ke ballroom karena sesi talkshow
akan segera dimulai. Anak LGS duduk di meja bundar bagian
belakang, sementara anak FIM ngumpul sendiri-sendiri sama
kelompoknya. Aku ambil undian dan dapet kelompok nomor 6. Acara
talkshow agak lama sih, dari jam 18.30 sampai jam 21.00 lebih.
Maklum, kan dijelasin panjang lebar soal penggunaan sosmed yang bijak
untuk era sekarang dari narasumber-narasumber itu. Selain itu,
dijelaskan juga bahwa dari sosmed kita bisa menghasilkan materi yang
cukup, tentunya disertai dengan skill, misal mas Fahmi dan mas
Badai dengan skill fotografi dan videografinya. Semacam
itulah.
|
Acara dimulai! |
|
Luar biasa baik! |
|
Iseng aja motret bagian atas |
|
Bagian belakang |
|
Tergabut hehe |
|
Kesayangan aquuuw |
|
Kita baik-baik kok, jangan sungkan hehe |
Meanwhile,
kita anak-anak LGS yang lain di
belakang menghabiskan waktu dengan mengobrol dan bercanda. Orie, Roro
sama Ismi malah iseng bikin live video, trus
ko Han ngeliat live video-nya
dan dikasih tebak-tebakan receh, haha. Tak lupa, sering-sering refill
snack dan minuman karena kami
kelaparan banget. Dapat roti kering manis, bola udang rambutan dan
sandwich. Untuk
minumnya, disediakan teh dan kopi dalam kondisi panas.
|
Refill terus sampe kenyaaang |
Lalu,
ada sesi dimana kita dimasukin ke kelompok yang udah dibagi, trus
disana kita njelasin ke mereka tentang apa itu Local Guides, gimana
cara nge-review di
Google Maps, dan apa benefit yang
kita dapatkan nanti. Anak-anak kelompokku berasal dari universitas
yang berbeda-beda, ada Unair, ITS, dkk. Ada juga yang udah lulus kalo
ga salah. They are all nice dan
mengajukan beberapa pertanyaan seputar LGS dan Google Maps.
|
Eh cieee delegasi LGS |
|
Foto bareng. Pecah pol!! |
Setelah
acara talkshow selesai,
kami berfoto bersama di depan ballroom. Tugas
lain menanti kami minggu depan, yaitu nge-guide anak-anak
FIM!
0 komentar:
Posting Komentar
Think twice before you start typing! ;)