Dua
tahun sudah aku jadi mahasiswa Universitas Airlangga (UNAIR). Dua tahun juga,
KTM atau kartu tanda mahasiswa setia menemaniku. Entah untuk ke perpus, ujian,
atau ambil uang. Yaps, keistimewaan
KTM UNAIR adalah KTM itu jadi satu dengan rekening kita. Ibaratnya, KTM sekaligus kartu
ATM. Entah sudah berapa ratus transaksi kulakukan dengan KTM itu.
Nah, sekitar bulan Desember 2016,
mulai ada masalah dengan KTM-ku. Agak sulit dimasukkan ke mesin ATM, seringkali
muncul tulisan “apakah kartu anda sudah
dimasukkan dengan benar?” di layar mesin ATM. Aku yakin itu karena
kondisinya yang sudah bulukan
(hologram hitamnya mulai pudar dan plastik pembungkusnya mulai mencuat
kesana-sini), alias sudah rusak kondisi fisiknya. Namun, masih bisa dipakai,
hingga kemarin (20/1/2017), sudah benar-benar gak bisa, walau ku coba ke mesin
ATM hingga 5 kali lebih.
Karena khawatir, aku segera tanya ke
grup jurusanku. Temen-temen bilang, kalau ngurus KTM rusak itu lama, dan
bayarnya dibawah 50 ribu. Lebih baik segera diurus, kata mereka. Feeling-ku pun berkata demikian. Hari
ini hari Jum’at, hari terakhir di hari kerja kantoran. Daripada nunggu hingga
Senin, maka aku langsung ngurus aja hari ini. Lebih cepat, lebih baik.
Sesuai saran teman, aku bawa buku
tabungan dan KTP untuk penanda identitas pribadi. Aku menuju ke Mandiri Syariah cabang UNAIR
Kampus C Mulyorejo. Letaknya ada di sebelah rektorat, rumah sakit dan depan
fakultas keperawatan. Tanpa basa-basi, aku bertanya ke satpam gimana alurnya. Langsung
disuruh duduk di kursi depan customer
service dan tanya soal gimana pembuatan KTM baru karena kondisi fisik KTM
yang rusak, bukan karena kehilangan (ini lebih ribet karena harus ngurus surat
keterangan hilang di kepolisian).
Kata masnya, ganti KTM baru itu
kalau sudah ada 10 pendaftar KTM baru lain, baru diajukan untuk diterbitkan. Alias
nunggu kalau ada 10 orang lagi yang mengajukan pembuatan KTM baru. Prosesnya
lama, butuh waktu 2-3 bulan, bahkan bisa molor karena harus mengikuti aturan
itu. Duh, tipikal
birokrasi Indonesia banget. Tapi karena sudah sistem, jelas susah dibantah,
akhirnya aku hanya bisa going with the
flow.
Oke, ini langkah-langkah mengurus/ganti
KTM baru untuk nasabah Mandiri Syariah Universitas Airlangga:
·
Siapkan KTM lama, buku tabungan
dan KTP yang masih berlaku
·
Pergi ke kantor cabang Mandiri
Syariah terdekat
·
Langsung ke bagian customer service
·
Tanyakan kira-kira berapa lama
KTM itu dibuat dan kapan bisa diambil (untuk memperkirakan)
·
Berikan KTM, KTP dan buku
tabungan kita
·
KTP dan formulir permohonan KTM
baru akan di-scan jadi satu
·
Isi formulir permohonan KTM baru
·
KTP dan buku tabungan akan
dikembalikan, sementara KTM akan dibawa oleh pihak bank
·
Bayar uang Rp. 25.000
·
SELESAI
Kalau KTM kita diambil oleh pihak bank, maka aktivitas yang membutuhkan
KTM pun jadi terganggu. Misalnya, gak bisa lagi masuk ke perpustakaan (karena
butuh KTM), gak bisa ambil uang di mesin ATM dan gak bisa ikut ujian. Serem
kan? Makanya, sebelum mengurus dan mengganti KTM baru, kita harus bisa
memperkirakan kapan waktu jadinya. Aku mengurus KTM ini saat libur semester,
jadi gak mungkin ada ujian (yang membutuhkan KTM) dan kalau liburan juga, aku
sangat jarang berkunjung ke perpus UNAIR. Jadi, rasanya untuk mengurus
birokrasi seperti ini, saat yang paling tepat adalah saat liburan semester.
Dijanjikan waktu 2-3 bulan. Awas aja kalau ngelebihin waktu itu.
Akan sangat mengganggu jika aku perlu ke perpustakaan dan masuk ujian UTS di
bulan April belum jadi J
0 komentar:
Posting Komentar
Think twice before you start typing! ;)