SURABAYA – Puluhan anggota IPM SMA
Muhammadiyah 1 Surabaya berkumpul di depan Perguruan Muhammadiyah Kapasan,
Sabtu (23/02). Kebanyakan dari mereka sudah sampai dibawah pukul 6 pagi, sesuai
waktu yang dijanjikan. Dengan pakaian yang berbeda-beda sesuai kesepakatan
kelompok masing-masing, mereka menunggu datangnya beberapa panitia dan peserta
dengan berbincang, menghubungi rekan satu kelompoknya atau sekedar duduk-duduk
saja.
Pukul 06.30, rombongan peserta sudah hampir
komplit, meski beberapa kelompok diantaranya anggotanya absen hadir di acara
outbond ini. Rombongan berjumlah sekitar 30 anak mulai bergerak dengan berjalan
kaki menuju tugu pahlawan dikawal oleh 3 panitia laki-laki.
“Hal ini dikarenakan udara pagi masih segar
dan menyehatkan badan” ujar Elfira, ketua panitia menerangkan.
Sementara,
panitia lain bergegas menuju Tugu Pahlawan dengan sepeda motor, mengangkut
properti dan konsumsi serta menyiapkan pos masing-masing.
Pukul 07.05, rombongan sampai di depan patung
Soekarno dan Hatta yang tengah membacakan proklamasi serta barisan dirapikan
dan disiapkan oleh Pak Solikin, instruktur HW (Hizbul Wathan) serta diberikan
pengarahan dan motivasi singkat.
Setelah itu, ditentukan kelompok mana yang
berhak maju lebih dahulu ke pos-pos yang telah disediakan panitia. Ada sekitar
5 pos dengan variasi permainan yang berbeda-beda. Ada yang mengasah otak dan
kecerdikan, memanfaatkan waktu sebaik mungkin, melatih ketangkasan, menampilkan
bakat dengan percaya diri dan tanpa malu, menguatkan kekompakan dan kebersamaan
serta menampilkan kejujuran dari hati yang terdalam.
*ilustrasi : ini pos saya (penulis), pos 5 :D
Satu persatu pos telah mereka lewati atau justru berakhir dengan kegagalan. Namun semuanya dibuat fun dan enjoy, baik oleh peserta maupun panitia. Hampir tak ada bentakan seperti masa ospek dan LDKS lalu. Karena memang tujuan outbond ini ialah refreshing dan having fun, dan game-game yang dibuat pun tak mengandung unsur paksaan apabila peserta gagal menjalaninya.
Satu persatu pos telah mereka lewati atau justru berakhir dengan kegagalan. Namun semuanya dibuat fun dan enjoy, baik oleh peserta maupun panitia. Hampir tak ada bentakan seperti masa ospek dan LDKS lalu. Karena memang tujuan outbond ini ialah refreshing dan having fun, dan game-game yang dibuat pun tak mengandung unsur paksaan apabila peserta gagal menjalaninya.
Pukul 10.15, outbond pun selesai. Peserta dan
panitia diminta untuk menuju ke sisi tenggara area monumen Tugu Pahlawan untuk
beristirahat dan melepas lelah sembari menunggu konsumsi datang. Kemudian
panitia datang membawa konsumsi berupa nasi dan serentak para peserta
mengambilnya dengan cepat.
Seusai itu, mereka membereskan sampah masing-masing
dan bergegas menuju museum Tugu Pahlawan untuk belajar sejarah singkat.
Dengan berbekal kartu pelajar ditangan, para
peserta dan panitia serta guru pembimbing berhak masuk secara gratis sesuai
kesepakatan. Berbondong-bondong masuk, justru bukan untuk belajar sejarah,
namun lebih dominan kearah narsis, yaitu mengabadikan diri dengan objek-objek
museum.
0 komentar:
Posting Komentar
Think twice before you start typing! ;)