Sabtu, 24 Desember 2016

Diklat APS 2016 [Hari Ketiga]

Demi kebijakan organisasi, maka detail-detail kegiatan pagi buta ini sedikit disamarkan. Yang jelas, kami, panitia, melakukan hal-hal yang melelahkan hingga fajar terbit. Keliling dan selalu mobile dari satu tempat ke tempat lain, dan tiap panitia punya tempat serta jobdesk-nya masing-masing. Yang jelas, semua panitia berperan malam ini, dibantu pula dengan senior-senior yang non-panitia serta alumni yang sengaja hadir. Terima kasih untuk kalian semua hehe. Aku ber-partner dengan Fafa dalam satu tempat yang sama, dan berkeliling hingga 7 kali bolak-balik, bahkan lebih. Lelah, sudah jelas. Ngantuk? Jangan tanya lagi.
Burem yha :(
            Akhirnya, langit pun berubah. Dari awalnya gelap dan penuh bintang yang berpendaran, menjadi kebiruan dan terang. Suatu malam yang magis, sunyi dan penuh dengan bintang, sementara indera pendengaran kita dimanjakan dengan suara debur ombak yang tak henti-hentinya menghempas. Magical. Sampai sekarang, masih merindu suara ombak dan malam yang magis itu.

            Pagi hari, saat langit sudah mulai terang, kami semua berfoto bersama. Yang paling diutamakan adalah foto anggota baru angkatan 2016, yang masing-masing memegang slayer hitam dengan logo dan tulisan Airlangga Photography Society. Aku teringat setahun lalu, saat-saat magis yang sama dengan slayer tersebut, beserta ke-24 teman seangkatanku. Malam yang tak pernah terlupakan, mungkin anak 2016 juga merasakan hal yang sama.
Candid genks
        
My pride :)
Angkatan 2013

 Di bawah naungan langit Tuban, euforia dan kegembiraan itu melayang-layang di udara. Banyak wajah-wajah yang tersenyum, tertawa, bercanda dan saling mengejek. Diakui atau tidak, kedatangan anggota baru dalam keluarga besar APS pun turut menambah kegembiraan kami. Orang-orang baru, dengan karakter dan kepribadian baru, serta bakat-bakat yang mungkin lebih dahsyat, siapa yang tahu mereka akan jadi apa nanti? Bisa saja pada akhirnya bakat-bakat mereka akan melesat mendahului kami yang secara angkatan lebih senior? Siapa juga yang tahu kalau mereka bisa membawa APS lebih keren dan lebih maju dari sebelumnya? :)
Kumpul sejenak
Ngudang bayi isuk-isuk wkwk
            Oke, jadi yang kami lakukan pagi itu, setelah api telah padam dan langit semakin cerah, adalah berfoto bersama. Foto angkatan khusus 2016 sudah, lalu semua orang meringsek ke dalam untuk ikutan foto. Lalu ada juga foto per angkatan. Selepasnya, kita balik ke rumah kayu buat sholat subuh (padahal langit sudah terang) dan bersih-bersih diri karena janjinya kita bakal foto-foto di pantai habis ini. Namun, entah itu jadi atau nggak, karena panitia ada eval dadakan dan itu makan waktu lumayan lama, setelah eval pun aku langsung ke kamar panitia dan terlelap. Ngantuk dan lelah banget, belum tidur semaleman :(
            Padahal, hingga saat ini, ada yang aku sesali karena tertidur tadi. Aku nggak ke pantai pagi-pagi itu buat hunting foto diri sendiri (kan lumayan ya, bisa dijadiin profil picture). Selain itu, Shella, Ariani dan temen-temen cewek panitia lain juga pada tepar. Semua pada bergelimpangan selepas eval tadi, dan baru bangun diatas jam 9. Padahal, peserta diklat udah pada bersih dan kece-kece pagi itu. Alhasil, foto-foto pribadiku minim banget disini. Sedih. Resiko jadi panitia, mendahulukan kepentingan publik diatas kepentingan pribadi dan golongan, haha.
            Oke, jadi sekitar jam 10 aku baru mandi dan ganti pakaian, lalu mindahin isi SD card kamera Shelby ke laptop. Agak shock juga liat foto bareng yang rata-rata nge-blur. Nggak semua orang bisa mengoperasikan kamera dengan lensa fish eye, aku bahkan nggak bisa setelah dicoba berulang kali, hiks. Sungguh eman, momen kan nggak bisa terulang. Tapi, mau gimana lagi. Untungnya, foto angkatanku (2015) dalam kondisi crystal clear, alias nggak nge-blur. Langsung ku upload deh ke instagram, pagi itu.
            Jadi, hari itu, setelah sarapan pagi, kami packing untuk persiapan pulang. Membawa barang-barang ke jisang yang ternyata sudah dipenuhi peserta diklat. Beberapa ada yang pulang duluan, kayak angkatan 2013, senior dan alumni yang pamit duluan sekitar jam 10, dengan mobil mereka. Atau ada Farhana dan Adel yang pulang duluan juga, nggak naik jisang. Sementara, semakin sedikit panitia yang ada di jisang. Di bagian belakang setauku hanya ada aku, Shella, Ariani, Auliya, Mbak Dahnia, Mbak Copi, Pras, Mas Dean, dan ada lagi yang duduk di depan sama sopir. Sori yang nggak kesebut, genk. Lupa haha. Sisanya, naik mobil pribadi yang dibawa panitia.
Siap balik Surabaya gan!
            Jam 12:30, kami resmi balik pulang. Berbeda dengan saat kami datang, dimana hanya ada kegelapan (karena malam hari), balik waktu pagi menyuguhkan pemandangan yang indah. Segalanya di sekitar area wisata Sowan, semua serba hijau. Melihat rerumputan yang segar seperti itu, bawaannya pingin tidur menatap langit sembari baca novel(?), hehe. Kami melewati area jalan Pantura. Begitu rupanya jika siang, banyak sekali bis dan truk, dan memang pemandangan yang lazim ditemui. Kami juga sempat melintasi area pantai yang nggak sebagus Sowan.
            Saat pulang, Shella duduk agak jauh dariku. Ia ada di pojokan, dekat dengan pintu masuk-keluar (jadi bisa melihat pemandangan), dan ia duduk di sebelah Ariani dan cowok angkatan 2016. Di sepanjang jalan, karena kegabutan melanda, kami iseng-iseng melakukan sesuatu. Sebut saja kegiatan itu dengan “mengagumi ciptaan Tuhan yang indah”. LOL. Jadi, kami saling memberikan gestur dan berbicara dalam body language, dan tertawa-tawa setelahnya. Aku menunjuk-nunjuk sesuatu, sementara Shella menunjuk ke sesuatu yang lain, wkwk. Ternyata, dalam hal ini selera kami tidaklah sama. Mudah untuk diketahui kami berbicara tentang topik “apa” dan “siapa” huahahaha.
            Jisang sempat berhenti di Indomaret, anak-anak pada beli makanan dan minuman, karena setelah ini gak bakal berhenti sampai di Surabaya (supirnya ada sesuatu mendesak yang harus dilakukan, jadi bakal agak ngebut). Di sepanjang perjalanan pun, aku nggak banyak ngobrol, karena memang sudah sangat lelah. Sempet sih ngobrol sebentar sama anak 2016, tapi aku nggak tanya dia namanya siapa (maafkan dek, hehe). Isi pembicaraannya kurang lebih soal kisahku di Wanala dulu, sama beberapa gunung yang sempat aku singgahi (Penanggungan 3x, Arjuno, Welirang dan Argopuro).
            Btw, di Tuban/Lamongan, ada truk pertamina gitu. Anak-anak iseng bilang ke sopirnya, “Om telolet om”, dan siapa sangka, sopirnya memberikan telolet ke kita! HAHAHA. For the very first time dikasih telolet secara langsung! Ngakak deh, se-jisang. Langsung deh, direkam sama Auliya dan dimasukin ke Insta Story-nya dia, huahaha. Hiburan dikala kegabutan melanda lol.
            Yak, dan jam 16.30 kami sampai di depan Student Center Kampus C UNAIR! Suatu prestasi bisa balik dalam kurun waktu 4 jam saja. Padahal, pas berangkat kita butuh waktu 6 jam! (16.30-22.30). Mungkin karena waktu itu sempat kejebak macet di Surabaya selama satu jam, plus ada macet selepas pertandingan sepakbola di Lamongan, dan berhenti-berhenti lebih sering. Jadinya lebih lama.
            Langsung deh, dalam kondisi kelelahan, aku bantuin anak-anak menurunkan tas dan barang bawaannya. Setelah itu, aku turun dan menepikan barangku sendiri. Anak 2016 kebanyakan langsung balik begitu saja, sementara aku kok rasanya masih betah cangkruk di depan SC, sembari ngobrol-ngobrol atau becanda ama panitia lain. Entahlah, pegal tapi males pulang. Lalu, satu persatu panitia yang naik mobil berdatangan, dan kami menggerombol untuk bercerita.
Diklat ulang :D
Ojok gupuh Jo! :D
            Sempet juga kita mendiklat ulang Jo di “pos ketan” (kudu ngakak ae denger namanya wkwk). Ditanyain sama Ujik seputar diklat, seputar temen seangkatannya, dan lain-lain. Lumayan lama, ada sejam dia ditahan wkwk. Yang sabar ya Jo. Lagian, dia sih njawab pertanyaannya muter-muter, jadi lama, hehe.
            Selepas magrib, rombongan panitia yang ngumpul di depan SC makin banyak. Cerita-cerita berserakan seputar diklat dan seputar anak-anak APS sendiri. Setelah itu, mereka mengangkuti barang-barang ke sekre (aku sudah nggak punya tenaga buat naik, tadi ambil helm aja di sekre rasanya kayak naik tangga lantai 7, wkwk). Akhirnya, aku ke parkiran dan balik pulang. Tepar!
***
            Btw, TERIMA KASIH BUAT SEMUA!!
            Makasih buat seluruh panitia yang bekerjasama dan kompak menyukseskan diklat ini!
            Makasih buat anak 2016 yang kuat bertahan, dari PUKM, Magang, Wawancara dan Diklat!
           Makasih buat senior dan alumni yang sudah mau susah payah, jauh-jauh datang ke Tuban!
           Makasih buat supir jisang yang sudah nganterin pulang-pergi dengan selamat sentosa dan supir truk pertamina, buat teloletnya! HAHA.

            Makasih juga buat kamu (iya kamu) yang betah membaca artikel ini sampai akhir! Hehe ;)

BACA JUGA:

0 komentar:

Posting Komentar

Think twice before you start typing! ;)

 

Goresan Pena Nena Copyright © 2012 Design by Ipietoon Blogger Template