Rabu
kemarin (23/12), aku menyempatkan bertandang ke pameran fotografi yang digagas
oleh senior-seniorku di Airlangga Photography Society (APS) angkatan 2012-2014.
SEENOREATA, nama pameran itu, dan mengambil konsep besar food photography. Bukan sembarang food photography, namun memiliki konsep khusus, tematik dan pengambilan
gambarnya diambil di studio mini milik APS. Jelas berkonsep dan gak asal
jepret. Pameran SEENOREATA sendiri diadakan di Gedung DKS, Balai Pemuda, selama
kurun waktu lima hari (19-23 Desember 2015), mulai jam 15:00-21:00. Rabu ini
adalah hari terakhir pameran dan rencananya akan ditutup dengan sajian yang
berbeda dari biasanya.
Senin, 28 Desember 2015
Kamis, 19 November 2015
Konservasi Gunung Penanggungan (KGP) 2015 by Indonesian Eagle
SURABAYA - Agenda Konservasi Gunung Penanggungan (KGP) 2015
yang diinisiasi oleh Indonesian Eagle akan berlangsung tepat satu bulan lagi. Event ini mengambil lokasi di Puncak
Bayangan, Gunung Penanggungan, 19-20 Desember 2015 mendatang dan akan diisi
oleh kegiatan penanaman bibit pohon tahap dua. Penanaman bibit pohon tahap satu
sendiri telah dilaksanakan pada beberapa bulan sebelumnya dan kini sedang pada
tahap perawatan dan pemeliharaan.
KGP
2015 tidak hanya diisi oleh komunitas Indonesian Eagle saja, melainkan turut
menggandeng pula komunitas-komunitas dan organisasi lain yang ingin bergabung.
Sejauh ini, sudah ada belasan komunitas yang ikut serta dalam event KGP 2015 dan sisanya ada pula yang
mendaftar secara perseorangan (non-komunitas). Kuota pendaftar dalam event KGP 2015 ini dibatasi hanya
sebesar maksimal 250 orang saja.
Selasa, 17 November 2015
Arti Sampah Bagi Masyarakat Indonesia
Betapa tidak tahannya aku harus melihat
pemandangan yang sama setiap hari. Melangkah keluar rumah, ada bungkus snack berserakan.
Berkendara di jalan, ada plastik bertebaran di aspal. Menunggu lampu merah, ada
orang yang dengan ‘asyik’ nya membuang apapun dari jendela mobilnya, lalu
bergegas tancap gas begitu saja, tanpa merasa bersalah. Lewat pasar atau warung
pinggir sungai, eh penjualnya buang sampahnya begitu saja dan membuat sungai
terlihat menjijikkan. Lagi nongkrong bareng temen, eh buang puntung rokok
dimana-mana. Lagi nyantai di taman, eh ada keluarga yang piknik dan sisa
makanan dibiarkan tergeletak sembarangan. Gila. Semua dilakukan dalam satu
fase, hop! Lempar dan buang begitu saja dan selesai lah persoalan
mereka. Yang penting, sampah itu sudah tidak berada di tangan mereka lagi.
Masalah yang ditimbulkan nanti bukan urusan mereka.
Sungai di Tanah Merah,
Surabaya
Aku pernah mendengar quote dari seorang tokoh terkenal (yang
lagi-lagi, ku lupa namanya). Ia pernah berkata bahwa jika kau ingin melihat mentalitas masyarakat
suatu negeri, lihatlah dari cara mereka memperlakukan sampah. Bisa
dilihat dengan nyata, orang kita (Indonesia) kebanyakan sangat tidak
bertanggung jawab soal sampah. Aku menemukan pola atas problem sosial yang
sudah mengakar ini.
Jumat, 13 November 2015
Akhirnya LULUS Ujian SIM C!!!
Sabtu pagi (7/11) kemarin, aku memutuskan untuk
balik ke Satpas Colombo buat ngulang ujian praktek yang ke-tiga kalinya. Mager banget aslinya, apalagi abis baca
di random blog kalau yang ngurus SIM di hari sabtu jumlahnya lebih membludak
dibanding hari biasa. Huah. Tapi aku harus tetep berangkat. Udah satu bulan
lebih ditunda, men!
Jadi, aku
berangkat.
Senin, 09 November 2015
Jadi Anak Magang APS 2015, Serasa Nemu Keluarga Baru
Lolos dari tahap PUKM APS (Airlangga Photography
Society) 2015, aku dan seratus-an anak lainnya lanjut ke tahap magang. Bisa
dibilang, tahap ini cukup menentukan apakah nanti kami, calon anggota, bisa
diterima atau tidak menjadi anggota resmi APS. Tahap magang sendiri
dilaksanakan mulai tanggal 31 September – 14 Oktober 2015. 2 minggu. Tahun
lalu, 2014, magangnya lebih lama yakni selama 3 minggu.
Konteks
magang disini adalah calon anggota APS harus melakukan kegiatan-kegiatan yang
bertujuan untuk menambah skill
fotografi, juga sebagai penilaian apakah calon anggota ini punya kapasitas
untuk jadi anggota resminya nanti. Apakah dia bakal jadi anggota yang aktif dan
punya inovasi-inovasi untuk memajukan APS? Atau justru jadi pasif, menghilang
dan jarang hadir? Perilaku-perilaku, ucapan dan bahkan nonverbal pun bisa dinilai oleh tim magang dan anggota APS lain
sebagai juri! Disini, semua akumulasi tindakan verbal dan nonverbal kita
akan dijadikan parameter untuk menentukan lanjut tidaknya calon anggota menjadi
anggota resmi.
Kamis, 05 November 2015
PUKM Airlangga Photography Society (APS) 2015 : Ikut Lagi.....
Setahun berlalu semenjak aku gagal jadi anak APS (Airlangga
Photography Society, UKM Seni Fotografi Universitas Airlangga) 2014. Kini, recruitmen calon anggota baru APS 2015
dibuka kembali. Info dan posternya ku dapat via LINE dari Fafa, yang dulunya
adalah rekan satu tim dalam PUKM APS 2014 dan dia sudah jadi anggota resmi APS
2014. “Kali ini aku gak boleh gagal
lagi,” batinku. “Let’s be serious!”
Rabu, 28 Oktober 2015
Alasan Kenapa Bagiku Band Punk Lokal itu KEREN
Ketika kalian bertanya padaku, “Apa genre musik favoritmu, dan mengapa itu bisa mencerminkan
kepribadianmu?” maka akan ku jawab “Punk”.
Ya, aku juga suka sih genre lain, seperti Post Hardcore, tapi keterwakilan
“jiwaku” lebih condong ke arah punk.
Sejak dulu, dari tahun 2010, aku adalah militan
garis keras dari band punk rock, Green Day, aku tentunya hapal luar dalam band
asal California, USA itu. Lagu-lagunya, dari album awal sampai akhir, personil
dan mantan personil serta fakta-fakta seputar mereka, transformasi dan
dipengaruhi genre-genre lain (opera, rock and roll, country) hingga isu-isu
yang diangkat dalam lagu-lagunya. Bukan cuma itu, aku juga berperan aktif
dengan join ke komunitas Green
Day/Idiot Club Indonesia Regional Jatim. Banyak sekali hal yang telah kulakukan
bersama komunitas itu, mulai dari kumpul-kumpul, jamming, main ke luar kota hingga bergerak dalam aksi-aksi sosial.
Refrensi band punk dari luar negeri
bagiku cukup sempit, hanya berkutat di Blink 182, Sum 41, Ramones, The Network,
The Clash, Paramore... ya itu saja. Begitu dangkal kan? Bahkan, aku sendiri
agak tidak yakin apa aku cukup berkompeten dan pantas untuk menulis tentang
musik seperti ini.
Aku menikmati mendengarkan karya mereka.
Beberapa lirik didalam lagu-lagu mereka sangat dalam (deep), cerminan jiwa-jiwa dan perasaan yang tak terkatakan. Seorang
user Ask.fm (yang aku lupa itu siapa)
pernah berkata bahwa musik Punk seperti akar dari realita yang dialami manusia.
Perasaan-perasaan yang tak terwakili, kemarahan, pengabaian, depresi, tekanan
jiwa, kesedihan, terguncang, ditinggalkan, putus asa, pemberontakan, penuntutan,
dendam, tercermin dalam lirik lagu-lagu Punk.
Jumat, 23 Oktober 2015
Pertanyaan yang Muncul Setelah Menonton Interstellar
Semalam (22/10), aku menonton ulang film yang menurutku adalah sebuah masterpiece. Interstellar (2014). Film produksi Paramount Pictures ini mengisahkan tentang upaya manusia untuk mencari kehidupan baru yang lebih baik, dan menjalankan misi mencari tempat tinggal lain di luar angkasa, setelah bumi mulai menampakkan tanda-tanda akan berakhir. Cuaca ekstrim, stock makanan terus menurun, oksigen yang kian menipis dan sederetan pertanda lain yang mengisyaratkan bahwa bumi sudah tak layak huni.
Ketika aku menonton ini, aku merasakan bagaimana semua itu mempengaruhiku. Ketakutan. Kekhawatiran. Rasa pesimis. Kebingungan. Hilang. Kosong. Terabai. Seolah semua yang terpampang di hadapanku adalah nyata, atau setidaknya, sesuatu yang (mungkin) akan terjadi. Semua rentetan yang membuatku terdiam di sudut kosong di otakku, ketakutan bahwa semua ini akan berakhir. Secara masif. Tidak ada kehidupan lagi. Semua musnah. Tidak ada yang bisa kita lakukan, bahkan untuk menyelamatkan diri sendiri. Come on and take a deep look, ketika manusia-manusia keji mulai membabat habis hutan, membantai hewan dan merusak lingkungan. One step closer to the end of the earth.
But, I’m not gonna talk about that.
Menjadi Pendonor Darah 10 Kali
Minggu sore (18/10), aku telah resmi sepuluh kali donor darah. Usiaku 19 tahun 3 bulan saat aku membuat pencapaian itu. Dan aku akan menceritakan kepada kalian apa saja yang selama ini kurasakan selama menjadi pendonor.
Golongan darahku O rhesus positif (O+). It surprises me karena selama ini aku menganggap memiliki golongan darah B+ meski belum pernah sama sekali menjalani tes darah. Alasan dibalik keyakinan dan asumsiku adalah golongan darah kedua orang tuaku, yang sama-sama B+. Aku percaya bahwa anak keturunan mereka absolutely bergolongan darah B+ juga. Don’t blame me, karena waktu itu aku belum menerima pelajaran Biologi mengenai persilangan golongan darah.
Senin, 19 Oktober 2015
H-2 BSK 2015 - Depth Talk with Commers 2014
Rabu siang (7/10), setelah matkul Teori Komunikasi
(TerKom) usai, belasan anak yang berangkat H-2 sebelum BSK sudah mulai
bersiap-siap untuk berangkat ke ground.
Rencananya, H-2 datang untuk memastikan ground,
melihat pemasangan tenda dan menata barang-barang BSK yang berangkat hari itu.
Tidak terlalu padat agendanya. Maka hanya belasan anak yang berangkat, yang
tergabung dalam mobil 1 (Andre, Mas Dicky, Ebik, Aku, Faya, Natasha, Kuntari,
Detha, Steffi, Filda, Taqi, Firman dan Ilham), mobil 2 (Zaka, Itok), mobil 3
(Zahlul, bawa barang-barang), motor (Yanu (wakil BSK), Sandi, Isya (ketua BSK)),
masing-masing mewakili sie mereka, seperti Dekor, PerLap, Keamanan, Transport
dan Pubdok. Beberapa anak datang secara terpisah hari itu.
PS: koreksi kalau
ada yang salah
Setelah
mendata barang BSK dan pribadi, kami bergegas berangkat. Jam 13:30-an. Satu jam
awal cukup rame, rasan-rasan, nyanyi dan ketawa-ketawa. Berbagai genre musik
mewarnai perjalanan, mulai dari EDM, J-pop, dangdut dan sebagainya. Setelahnya....tepar
semua kena AC-_-
Diet Kata Nanda
Frustated feeling.
Itu yang benar-benar kurasakan ketika angka di timbanganku berada pada nilai
yang itu-itu saja. Bahkan, dalam seminggu terakhir naik 2 kilo. Lemak-lemak di
perut, pinggul, paha dan lengan makin menjadi-jadi. Beberapa kaos dan celana
pun mulai “memberontak” dan tak bisa dipakai lagi. Rasanya ingin mengambil
pisau dapur dan mengiris lemak-lemak jahat itu hingga terlepas dari tubuhku. Pergi!
Pergi! Aku tak tahan dengan semua ini.
Tapi
aku yakin, itu hanya sementara.
Oh
ya, aku punya teman di Commers 2014 yang punya masalah yang sama denganku,
namanya Nanda. He’s a genious. Dia selalu
punya jawaban atas (hampir) semua pertanyaan yang ku ajukan. Dia seperti punya
akses ke semua informasi yang ada. Itu yang membuatku betah berlama-lama
ngobrol dan diskusi dengannya. Kami sering ngobrol, tapi topik yang paling
banyak dibahas adalah masalah diet.
Nanda bercerita banyak soal diet yang pernah dia coba, mulai dari kategori
biasa, ekstrim hingga ilegal. Nah, apa lagi itu??
Kamis, 15 Oktober 2015
Kenyataan Sesungguhnya Menjadi Anak PerLap BSK 2015
BSK (Baur Sedalu Komunikasi) 2015 yang
melelahkan tapi fun akhirnya berakhir
juga. Agak gak rela sih semua kebersamaan itu harus selesai L Di sisi lain seneng juga semua rasa
lelah-ajur-pegel-ambruk tak terasa lagi.
Begitu banyak cerita, begitu banyak
makna....
Oke, semua sudah tahu kalau aku
tergabung dalam tim Perlengkapan dan Lapangan (PerLap) BSK 2015. Timku di
komandoi Mas Dicky dan punya anak buah yang super tangguh dan perkasa : aku, Imoy, Choli, Taqi, Firman, Obel,
Faya, Firhad (merangkap sie transportasi), Ebik, Filda, Andre, Fitria dan Ami
Hamidah. Jobdesc kami lumayan berat
dan menguras tenaga (dalam arti sesungguhnya), yakni mencari barang yang
dibutuhkan sie lain, memastikan barang itu ada sebelum, saat dan sesudah BSK,
meminjam barang (untuk menghemat anggaran), menyewa dan membeli barang juga. Mengembalikan
barang. Survey ground, sewa dan
urusan lapangan juga kami atasi. Segala hal tentang perlengkapan dan barang,
kami handle.
Tapi ada satu hal yang baru ku sadari.
Minggu, 20 September 2015
Woman Position and Role in Indonesia : Why Culture Teach Woman to be Submissive?
I bet you ever heard people saying this : “Woman should waiting for a man, don’t chase them”. I think it’s a culture. As an Indonesian, it’s stated as an informal rules. Woman should wait. Woman should never say all of her feelings to a man. Nice woman is those who calm, obedient or submissive. If somebody break rules, she would be judge by others. People would say her as a lame, slut, crazy or somekind like that. Then, mostly man would stay away from her. The question is...why woman?
Kamis, 17 September 2015
Words I Couldn’t Say
Did you ever had a experience like I did?
You
want to being close with someone. A man. Let say you like him. Talk with him,
laugh at every single thing, reveals one-another secret, deep talk or something
to state how close you and him. But you had no chance to getting into his life.
What would you say? What would you do?
Senin, 14 September 2015
KOMPAAS Wall Climbing at Phyxius : New Record for Me!
Sabtu malam (5/9), nongkrong di “basecamp” menunggu
pendakian Ontoboego, Arjuno kemarin, aku sempat berbicara dengan Cak Mus
tentang banyak hal. Salah satunya adalah kemungkinan untuk “request” kegiatan
tertentu yang member inginkan.
Pikiranku lantas terbayang-bayang pada asyiknya teknik Single Rope Technic saat
di Wanala dulu. Wall climbing juga seru. Maka, aku
mengusulkan itu pada Cak Mus dan dia mengatakan akan mengoordinasi segera.
‘Segera’
yang dijanjikan ternyata lebih cepat dari dugaanku. Tak lebih dari beberapa
hari pasca obrolan itu, Cak Mus sudah fix
mengadakan agenda wall climbing, yang akan diadakan pada hari
Sabtu, 12 September 2015 di Phyxius, jalan Dukuh Kupang Timur XB. Bayar 10
ribu/orang untuk biaya sewa wall. Wah!
Ngerasa senang sekali dong, secara aku ‘anak baru’ dan request-ku bisa langsung diadakan. Jadi makin respek sama komunitas
ini.
Alasan Kenapa Aku Memilih Jadi Anak PerLap BSK 2015
Kedudukanku dalam
kepanitiaan zaman SMA selalu sama. Kalau gak jadi ketua acara, ya sie
publikasi-dokumentasi (pubdok). Lebih seringnya sih di pubdok. Memotret event, mencetak foto, menulis dan
mengupload tulisan di blog. Nyaman-nyaman saja di pubdok karena aku tahu
bakatku memang disana.
Sekarang aku sudah
kuliah semester tiga. Waktu yang tepat buat ikutan kepanitiaan atau organisasi,
karena tugas dan praktek dalam akademik perkuliahan belum sebanyak semester
atas. Sebenarnya, kalau kita mau jeli, semester satu pun bisa aktif di
kepanitiaan atau organisasi, hanya saja aku di tahun pertama dulu terlalu
bingung dengan banyak hal. Semua serba keteteran. Tapi, kini aku cukup paham
bagaimana sistematika perkuliahan maupun ikutan kepanitiaan/organisasi,
jadi...inilah saatnya.
Event terdekat adalah BSK (Baur Sedalu
Komunikasi) 2015. Event untuk
menyambut maba dan memperkenalkannya dalam dunia komunikasi. Baik soal
akademik, mengenalkan pada dosen, senior maupun hima komunikasi, tips-tips
berguna lainnya. Intinya sih untuk membuat maba berada pada “rumahnya”. A new home.
Jumat, 11 September 2015
Dudul Week #1 : Siapa Barusan???
By Payung Cantik
Satu tahun
berkuliah, aku hanya berkutat disitu-situ saja. Kelas, nongkrong, pulang.
Kelas, nongkrong, pulang. Parkiran sih, kadang. Eh, kantin juga. Masa ga
kelaperan, dikata kita immortal? Suatu
hari yang cerah, karena takdir menghendaki demikian akan bertemu teman
dan mengunjunginya di kampusnya untuk mengembalikan sesuatu. Kampusku juga sih
sebenernya. Hanya beda lokasi dan koordinat di peta (?)
Memasuki
gerbang dan lorong-lorong dengan wajah ragu-ragu. Ini beneran boleh dinaiki
motornya? Noleh ke kanan-kiri, parkirannya mana nih? Gak mungkin juga kalau underground, emang di mall? Bapak-bapak yang pake baju ijo
cerah dengan sempritan di mulut kaga ada pula (untuk mempermudah, sebut saja
tukang parkir). Aduh. Berasa tolol keliling-keliling gini. Sepeda motor butut
pula. Untung udah lunas, jadi malunya gak dobel.
Ah, ada
mas-mas lewat. Mahasiswa, pasti tau seluk-beluk tempat ini.
Dudul Week - Sharing Kejadian Tolol Minggu Ini
Pernah mengalami kejadian tolol?
Kita
semua sepakat bahwa kadang ada cerita-cerita yang saking konyolnya, membuat
kita merasa malu sendiri waktu mengingatnya. People called it awkward moments. Kejadian-kejadian konyol,
memalukan, menggelikan dan nggilani. Kadang,
kita hanya ingin mengusir kenangan tolol itu dari pikiran kita dan hidup jauh
lebih tenang. Tanpa kedudulan yang
mampir untuk mengingatkan. Dan, semua pernah mengalami. #PukPuk
Senin, 31 Agustus 2015
Self-Present to Very First Day Back to College
Today (31/8) is my very first day back to college after almost two months off. I’m as a curious as a maba, coming back with high expectation that I will make this semester’s all mine. I mean, good grades, new-usefull-knowledge, ready to becoming part of student council and organize stuffs. Yeah, last year was a poor, confused year, with so many new things I couldn’t handle. And one of them still makes me sad for the rest of my life....left one of UKM that I’ve been falling love with, left my friends there with no words, left dreams that I made since I was 12. left those seniors that always inspire me. Wanala.
Minggu, 30 Agustus 2015
Pantai Goa China dan Proyek Film Pendek yang Gagal
Travelling, berkelana, berpetualang, atau apapun sebutannya
telah jadi hobi baru bagi banyak orang nih! Puluhan, ratusan bahkan ribuan
kilometer rela dijabani demi tujuan masing-masing, entah refreshing, mencari inspirasi, ingin menyendiri, hunting foto, prewed, hingga terpengaruh ajakan persuasif dari teman, saudara, bahkan
dari tayangan video dokumenter yang bikin kita cepat-cepat pergi dari rumah dan
berkelana segera.
Well, semua petualangan itu biasanya direncanakan dengan
matang. Tapi tidak di kasusku kali ini. Serba dadakan, tapi itu yang membuat
gairah berkelana semakin menyala. Dan maaf sekali, perjalanan ini hampir satu
tahun yang lalu tapi baru kutulis. LATEPOST. So...here, read and enjoy the story....
Bermula dari ajakan sobatku, Annisatul
dan Bagus, yang secara spontan ke Pantai Goa China, Malang Selatan, besok Rabu (24/12/14).
Aku yang biasanya tipe planner-person, mengiyakan saja ajakannya. Waktu
itu sepertinya minggu tenang menjelang UAS. Aku lantas cepat-cepat menyiapkan
apa yang perlu dibawa besok.
Sabtu, 29 Agustus 2015
Ngurus SIM C di Satpas Colombo – “Berkah” Track 3 [PART 3]
Hi there. Balik lagi nih di postingan yang sepertinya gak
selesai-selesai hehe. Ngurus SIM C. Yak. Setelah minggu lalu ujian praktek
dengan insiden berhenti ditengah-tengah [baca di SINI], remidi (lagi) dan balik 2 minggu kemudian. Jum’at (28/8)
ini.
Aku
berangkat jam 10.20 siang. Panas kentang-kentang(?) di bumi Surabaya. Jalanan
terik, berdebu, bikin cepat haus. Traffic
juga menggila, banyak kemacetan nih. Mungkin karena menjelang Jum’atan. Sampai
di Satpas Polrestabes Surabaya (Colombo) jam 11.09. Setelah parkir, langsung
menuju ke pos pengamatan praktek SIM C.
Detak
jantung masih tinggi, jadinya aku mengamati dulu mas-mas yang lagi praktek.
Sehabisnya, aku langsung bertanya ke petugas yang ada didalam, “Pak, mau
ngulang.” kataku.
Rabu, 26 Agustus 2015
Sidang di PN Bangil, Pasuruan – Akibat Gak Ada SIM
Sore ini (26/8) nampaknya biasa saja, tapi tiba-tiba
muncul pop-up notifikasi di pesan FB.
Dari teman. Berkata bahwa dia baru saja terkena razia dan hendak menjalani
sidang. Ia bercerita juga tentang dirinya yang merasa puas telah mempermalukan
polisi itu dihadapan publik. Bertukar beberapa pengalaman (dan tips), ingatan
samar-samar menarikku ke hari itu. Januari 2015. Awal tahun yang ‘menegangkan’
Waktu
itu, 17 Januari, aku dan sepupuku Zahwa sedang dalam perjalanan hunting foto ke Kebun Raya Purwodadi,
Pasuruan. Lagi libur kuliah, makanya bisa melang-lang buana ke luar kota.
Perjalanan ditempuh dalam waktu 2,5 jam. Tiba-tiba, di jalanan dekat sebuah
Masjid, di kabupaten Pasuruan, sesuatu menghentikan kami. Polantas yang
melambaikan bendera warna putih. Kami (berboncengan) lantas berhenti. Kirain
ada orang mau nyebrang.
Ternyata,
kami di razia.
Diet Tomat (lagi)
Susahnya jadi orang overweight, eh...obesitas. Hampir seluruh dunia berkomplot untuk
menjadikan orang dengan berat badan berlebih sebagai kaum marjinal. Tersisih. Berlebihan banget, tapi memang itu
faktanya. Tak semua orang mau menerima orang gemuk, bahkan keluarga sekalipun
menekan untuk menurunkan berat badan (meski gak semua). Dari lingkungan..apa
lagi. Mulut-mulut busuk nan kejam
siap menyiksamu. Belum lagi, bayang-bayang penyakit menari-nari dipelupuk mata.
I’m fat and I admit that it was hard to
survive. Masa kecilku sering diejek. Tapi, karena aku bukan tipe orang yang
pasif, kubalas ejekan itu dengan berbagai cara. Prestasi..iya, acuh tak acuh..sering,
bahkan waktu SD dan SMP aku gak segan-segan buat menghajar (dalam arti
sebenarnya) orang-orang yang bermulut soak itu. Sebagian besar laki-laki. Dan
setelahnya, mereka tak berani macam-macam denganku.
Dear siapapun....kamu percaya itu aku?
Senin, 24 Agustus 2015
[KULINER] : Special Belut Surabaya, Ramah tapi Agak Lama
Sejak pertama kali
mencicipi rasa belut, keluargaku langsung jatuh cinta. Meski baru beberapa
tahun terakhir jadi fans dan
jarang-jarang makan, tapi sekalinya dapat kesempatan, kami semua bersemangat.
Seperti yang terjadi pada hari Minggu (26/7) lalu, sehabis Maghrib. Menuju ke
Special Belut Surabaya cabang Krampung, depot makan yang khusus menyediakan
menu belut, meski ada juga menu lain. Baru beberapa hari lewat dari lebaran,
otomatis duit masih banyak dong ya :D
Rabu, 19 Agustus 2015
Upacara Pertama sebagai Mahasiswa
Sudah cukup lama aku tak bersentuhan dengan kegiatan
seremonial macam upacara. Terakhir kali...SMA. Itu juga lupa kapan tepatnya,
mengingat SMA-ku sendiri jarang banget ngadain upacara. Remember, lapangan yang sempit dan harus join-an sama SD-SMP-SMK? Sungguh mengenaskan.
Jadi,
ketika teman kuliahku, anak Comms, woro-woro di grup Line tentang upacara, tanpa
pikir panjang aku memutuskan ikut. Selain karena tujuan seremonialnya sendiri
untuk memperingati hari jadi Indonesia yang ke-70 tahun, juga ingin merasakan
atmosfer yang berbeda. I’m a college
student now. Semester 3 pula. Aku harus tahu bagaimana rasanya upacara
pertama sebagai seorang mahasiswa (note:
aku pakai terminologi mahasiswa karena lebih general, kalau mahasiswi kesannya sexist banget ya). Upacaranya sendiri diadakan di depan gedung
Rektorat kampus C Universitas Airlangga (jln. Mulyorejo), 17 Agustus 2015 pukul
07.00.
Ngurus SIM C di Satpas Colombo - Fail Praktek (PART 2)
Dua minggu berlalu pasca kali pertama aku bertandang
untuk mengurus SIM pertamaku, golongan C, (31/7). Sekarang, Jum’at, (14/8), aku
kembali untuk remidi ujian teori. Fuh. *heavy
breathing. Malam sebelumnya, aku gak belajar sama sekali, mengandalkan apa
yang dulu pernah dipelajari. Latihan drama karang taruna nih *curcol. Paginya pun masih ogah-ogahan
buka buku. Bangun telat pula.
Tapi,
jam 7 aku sudah ada dijalanan. Sendiri kali ini, gak ditemani ayah. As I always say, first time would never be
so easy. Kali kedua, rasa-rasa nervous
itu lenyap drastis. Jadi, 07:30 aku sudah di Colombo, memarkirkan motor dan
berjalan ke arah loket. Pintu-pintu masih tertutup. Polisi-polisi dan PNS
Satpas diberikan pengarahan dan apel pagi. Agenda rutin di hampir semua
instansi resmi.
Kamis, 13 Agustus 2015
Ngurus SIM C di Satpas Colombo (PART 1)
Hari Jum’at ini (31/7), aku berencana untuk mengurus
SIM C. Yep, setelah berkendara selama bertahun-tahun di jalanan (dari kelas 1
SMP) sampai tembus Malang Selatan (Desember
2014) dan Probolinggo (Bromo) (Juni, 2013)
tanpa punya SIM, ditilang 3 kali (di Jl. Basuki Rahmat, Jl. Pacar Keling
dan......Pasuruan! Bayangno ditilang di Pasuruan, luar kota mennnn! Sidang
pula! Eh, semuanya sidang sih kecuali di Basra, panik, waktu itu masih 2 SMA) akhirnya
kuputuskan juga untuk mengurusnya. Bukan apa-apa, aku punya cukup waktu luang
di libur kuliah semester 2 ini. Satu bulan lebih beberapa minggu, kiranya
cukup, apalagi dengan mengkalkulasikan kegagalannya nanti.
Sebenarnya,
niat ngurus hari Kamis (30/7), tapi hari itu aku benar-benar deg-degan dan don’t know what to do, apalagi setelah
baca thread di Kaskus tentang
pengalamannya “dipersulit”.
Minggu, 26 Juli 2015
The Sims (House Party) – Jalan Panjang Menjadi Petinggi Rumah Sakit
Libur semester dua menjadi alasanku memainkan game ini lagi. The Sims 1, seri expansion pack House Party. Sebelumnya
sih sempat curi-curi waktu untuk main, tapi akhir-akhir ini, karena libur, aku
memainkannya sampai tengah malam.
Oke,
kalian boleh menghinaku karena disaat orang-orang
heboh main The Sims 4, aku masih berkutat di seri pertamanya. HIKS! Apa
daya, spesifikasi laptop yang rendah jadi alasan L Jangan pamer yah, yang sekarang lagi
asik-asik terbuai dalam grafik, fasilitas dan storyline baru nan mencengangkan milik Sims 4, sementara aku hanya
cukup puas melihat grafik yang seadanya. Pffft.
Sabtu, 11 Juli 2015
Pasar Seribu Wajah
Pagi-pagi ini kaki ku langkahkan menuju pasar dekat
rumah. Hanya 500 meter saja jaraknya. Sembari memasang jaket, mencoba mengusir
hawa dingin dan dorongan untuk tidur kembali, sepasang alas kaki ku susupkan
diantara celah-celah jemari. Siap pergi.
Selalu
ada yang berbeda di setiap pagi. Bersihnya udara adalah salah satu yang pasti,
menyambutmu dengan senyuman tanpa henti. Hirup! Cobalah hirup! Betapapun
bisingnya kota ini, pagi hari selalu menawarkan sesuatu yang sama sekali baru.
Jerejuk oksigen-oksigen baru dari pucuk-pucuk daun bergelung dalam paru-paru.
Bekas-bekas tetesan embun memeluk dengan kesejukan yang memikat.
Minggu, 14 Juni 2015
Sajak Ketinggian (Atau Kerinduan?)
Dokumentasi pribadi |
Sore ini ku biarkan diriku tenggelam dalam buraian air mata. Tidak, tidak sepenuhnya menderas pada wajah, hanya titik-titik buram yang mewarnai sudut mata. Basah. Hatiku berkondisi sama.
Tak ada emosi yang perlu dikontrol, setidaknya, sore ini saja. Sebagaimana sesuatu yang langka, dibiarkan sekehendak hatinya untuk melakukan apa saja. Jadi, aku tak menyalahkannya jika ia muncul dalam bentuk air mata, yang melembab saat ku tengah berkendara.
Minggu, 12 April 2015
Gelungan dalam Ruangan
Kamar ini berbau seperti kematian. Tapi, aku tetap
tinggal didalamnya.
Lihatlah
kasurnya yang berasal dari jalinan serat kapas yang keras, dilapisi oleh kain
usang berwarna merah muda dan putih. Tembok-tembok bercat putih, mengelupas,
membentuk kerak-kerak layaknya benua. Bahkan, jika kau iseng, kau bisa membuat
benuamu sendiri, dengan menguikkan ujung kukumu yang tajam, lalu kelupaslah
hingga kau puas. Beberapa kali aku membuat karya, dengan membentukkan benuaku
sendiri, Amerika atau Afrika, yang telah di modifikasi.
Senin, 30 Maret 2015
Lumpur Hisap
Pohon
itu melihatnya. Begitu pula ranting-ranting dan dedaunan yang menempel pada
batang kambiumnya. Mungkin, lampu-lampu yang berjajar itu juga, tapi mereka
terlalu jauh untuk menatap lebih detail pada apa yang terpancar.
Minggu, 15 Maret 2015
Patung
Lalu
jika tak kau izinkan ku untuk bersuara, lantas untuk apa kau ciptakan aku
dahulu sembilan belas tahun silam?
Dan disinilah aku.
Di bawah atap sebuah bangunan dua
lantai yang biasa, dan menjalani juga kehidupan yang biasa. Menumpang orang tua.
Tanpa pekerjaan, tanpa apapun yang bisa dibanggakan.
Rabu, 11 Maret 2015
Kucing
Jalanan lengang siang itu. Di bawah rimbun dan kekarnya pohon mangga,
ternaungi beberapa ekor kucing. Dua betina, dua jantan, dan satu anakan
betina. Menguap malas, menggelungkan tubuh kala semilir angin membelai
bulu-bulu mereka.
Salah satu bersuara. “Aku benci
manusia.” Dijilatnya bulu pendek yang berwarna putih keabu-abuan. Bukan
karena coraknya, tetapi karena terlalu sering bergumul dengan debu
jalanan. Dekil. Carut-marut dan noda darah kering ada dimana-mana.
Angin Muson di Tengkuk
Jadi... Apa yang merasukiku?
Terhitung
dua tahun mundur bila mengingat kapan rasa frustasi ini terakhir datang.
Menyerangku hingga lumpuh. Membekukanku hingga menjadi batu. Lalu, boom! Meledak begitu saja tanpa ada
mesiu memicunya. Tumbuh lagi kefrustasian itu padahal rasanya telah ku kubur
jauh-jauh bersama yang lalu. Ia bangkit kembali dari peti mati kayunya.
Sabtu, 07 Maret 2015
Langganan:
Postingan (Atom)