Di dunia ini banyak sekali hal yang dikonstruksikan secara sosial. Dalam arti, sesuatu dibentuk dan dibangun, bukan melihat secara dalam-dalam atau nyata pada realita tersebut. Suatu realita bisa menjadi tipikal yang sejenis dan tak memiliki banyak karakter. Dan kecenderungannya, realita itu menjadi semu dan tak menyentuh urat akar dari realita-realita lain yang ada di luar kriteria dan standar masyarakat pada umumnya.
Saya akan berbicara mengenai tipikal. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) online, tipikal (ti-pi-kal) memiliki arti khas. Kekhasan. Apa yang menjadi ciri umum dari sesuatu. Apa yang membuat hal X menjadi pembeda dari Y. Selain diartikan sebagai kekhasan, tipikal juga dapat dimaknai sebagai ciri-ciri, bahkan stereotype. Saking khasnya dan mencoloknya ciri itu, sampai dimaknai mendalam sebagai “ciri tunggal” yang akan menjadi sebuah stereotype. Jika sudah menjadi stereotype, maka akan susah sekali memandang hal tersebut dengan objektif.