Selasa, 25 Oktober 2016

Berkunjung ke Rumah Sakit dengan APS 2015

Jum’at lalu (21/10), aku dan 4 anak Airlangga Photography Society (APS) angkatan 2015 merencanakan ke rumah sakit buat menjenguk Mbak Dita, senior APS, yang habis kecelakaan. Udah merencanakan dari beberapa hari lalu dan sepakat berangkat Jum’at pagi. Namun, karena masih hari kuliah, maka yang bisa datang pun cuma sedikit.
Jam 10 pagi kami kumpul di Gazebo FIB. Aku langsung kesana setelah kelas Komunikasi Internasional, dan mendapati hanya ada Risca dan Maul. Ngobrol-ngobrol sejenak, lalu Yuka datang dan Maul pergi sebentar buat beli oleh-oleh buat Mbak Dita. Tak lama kemudian, giliran Derryl yang datang. Karena tak ada anak APS 2015 yang datang lagi, terpaksa hanya kami berlima yang berangkat.

Jam 10:50, kami mulai keluar dari kampus. Suasana langit cukup gelap, langit kelabu dengan mendung yang tebal. Risca dan Yuka menghilang, jadi tersisa aku, Derryl dan Maul. Kami pergi menuju Rumah Sakit Dr. Soetomo, yang jaraknya hanya selemparan batu dari UNAIR kampus B. Deket banget, gak sampe 3 menit sudah sampai. Kami parkir di sisi rumah sakit yang menghadap Fakultas Kedokteran (FK) dan menyadari kalau kami parkirnya kejauhan. Harusnya sih parkir bawah tanah yang deket IGD. Tapi gapapalah, itung-itung olahraga.
Kami berjalan menyusuri lorong, mencoba membaca peta RS tapi gagal (kemampuan navigasi payah), jadi akhirnya tanya ke security, haha. Ternyata gak terlalu jauh, hanya berjalan 5 menit, lalu kami sampai. Di tengah perjalanan, saat di Gedung Diagnostik, Maul berkata, “Ternyata rezeki itu gak cuma datang dari materi, tapi dari kesehatan juga.”
True.” ujarku menyetujui. Mengingatkanku agar tak terlalu banyak mengeluh dalam menjalani kehidupan ini.
Kami menemukan ruangan tempat Mbak Dita dirawat, yakni ruang bedah Nusa Indah. Sudah menemukan kamarnya juga, tapi berhubung Risca dan Yuka belum datang, jadi kami menunggu sejenak. Tak lama, formasi kami lengkap, lalu langsung ke kamar inap Mbak Dita.
Di ruangan itu, hanya ada 2 orang pasien. Kami dipersilahkan masuk oleh ibunya Mbak Dita, lalu suasana menjadi hening sejenak karena kami tak tahu harus bicara apa. Mungkin, gabungan antara rasa sedih, shock dan gak tega. A lil’ bit awkward, but that’s okay.
Pembicaraan pun mulai bergulir. Dari operasi yang akan dijalani Mbak Dita, kejadian naas dua minggu lalu, hingga memberikan suntikan semangat lewat obrolan-obrolan ringan. Namun, kami tak bisa lama-lama karena Maul dan Derryl harus shalat Jum’at. Mereka pergi duluan dan pamit, lalu disusul oleh aku, Risca dan Yuka. Kebetulan juga ada saudaranya Mbak Dita datang berkunjung, jadi kami harus pergi.
Well.. cepet sembuh ya Mbak Dit! Doa kami untukmu! :)

*btw aku tidak menampilkan foto pas berkunjung*

0 komentar:

Posting Komentar

Think twice before you start typing! ;)

 

Goresan Pena Nena Copyright © 2012 Design by Ipietoon Blogger Template