Kamis, 05 November 2015

PUKM Airlangga Photography Society (APS) 2015 : Ikut Lagi.....



Setahun berlalu semenjak aku gagal jadi anak APS (Airlangga Photography Society, UKM Seni Fotografi Universitas Airlangga) 2014. Kini, recruitmen calon anggota baru APS 2015 dibuka kembali. Info dan posternya ku dapat via LINE dari Fafa, yang dulunya adalah rekan satu tim dalam PUKM APS 2014 dan dia sudah jadi anggota resmi APS 2014. “Kali ini aku gak boleh gagal lagi,” batinku. “Let’s be serious!”


            Aku mengajak Winny dan Puspita, anak Comms 14, tapi mereka nggak ikut, justru Alif dan Isya yang ikutan daftar bersamaku. Seperti biasa, kami harus daftar ulang, menyertakan identitas dan foto, serta membayar sejumlah uang untuk PUKM. PUKM APS 2015 sendiri diadakan pada tanggal 19-20 September 2015 dan diadakan dengan misi mengenalkan UKM APS pada calon anggota.
            FYI, pendaftar APS pada tahun ini berkisar pada jumlah 800-900 orang (kata Mas Wawan, ketua APS periode kini). Saat mendaftar, aku mendapat urutan ke 583. Tetapi, yang daftar ulang dan ikut PUKM hanya sekitar 200-an anak.

            HARI PERTAMA
Hari yang ditunggu datang. Sabtu pagi aku sudah berada di depan gang kos-an Alif dan kami berdua meluncur ke Fakultas Kedokteran Hewan (FKH) Lantai 2, Ruang Junction. Masih cukup sepi. Agenda hari ini, seperti tahun lalu, adalah mengenalkan UKM APS lewat presentasi, juga menerangkan basic-basic fotografi dengan mendatangkan pemateri dari alumni APS. Ada sekitar 135-an peserta PUKM yang hadir hari pertama, kebanyakan datang dari kalangan maba 2015, sisanya, minoritas, adalah kami-kami dari 2014. Tak masalah sih, dan tak ada perbedaan berarti, toh kami nantinya sama-sama harus berjuang untuk jadi anggota tetap.
Seharian itu diisi oleh materi organisasi APS, materi basic photography hingga materi oleh Mas Guswan, fotografer senior Jawa Pos yang telah melancong keliling dunia, mulai dari memotret world cup FIFA sampai tsunami Aceh. Ada games juga, tapi agak geje, haha, cuma buat bunuh waktu aja. Ada juga waktu istirahat yang kugunakan buat mengelilingi FKH dan menemukan laporan praktikum berserakan di meja dan membacanya. Ah, dulu kan aku pernah bercita-cita jadi dokter hewan, haruskah ku lanjut impian itu.....? Hemm jadi baper wkwk.
Di akhir hari, peserta PUKM dibagi menjadi kelompok berjumlah belasan anak, duduk melingkar bersama PK (pembimbing kelompok), saling kenalan dan membahas misi dan strategi untuk keesokan harinya. Besok, hari kedua, rencananya mau hunting foto di sekitaran danau, SC dan rektorat kampus C. PK kami, Mbak Pipit, justru lebih bersemangat dibanding peserta yang dia bimbing. Dia ngasih bocoran soal PUKM, soal hunting besok, soal APS, apapun yang kami tanyakan. Dia malah yang bikinin yel-yel karena kami semua lagi buntu. Ini yel-yelnya, seingatku:

“Kamilah Tripod, si kaki tiga,

Mempunyai leher, tegakkan kamera,

Cekrik disana, cekrik disini,

Hasilnya menjadi tidak bergoyang.”

Tripod! Tak bergoyanggg (sambil gerak-gerakin pinggul) (aneh-aneh wkwk) (ini mah ditambahin ama Pras wkwk)

Oh ya, seperti tahun lalu, syarat hunting PUKM harus pakai kamera saku/pocket/compact. Kenapa? Kata Mas Wawan, kami harus belajar motret pake kamera biasa dulu, tak punya fitur “wah” seperti DSLR atau Mirrorless. Hasilnya pun bakal beda, yang biasa pake DSLR gak mesti mahir pake kamera saku, gitu katanya.

            HARI KEDUA
            Pagi-pagi, jam 8, kami sudah berkumpul di Aula Lt. 3 Student Center, buat bahas hunting. Jam 9, kami sudah dipencar ke pos-pos yang telah disebar, totalnya ada empat yaitu: Landscape, Model, Makro dan Still Life.
            Pertama, kami mendatangi pos Landscape, yang berada di jembatan depan rektorat. Waktunya cuma sepuluh menit bagi seluruh anggota kelompok untuk motret (semua harus kebagian). Ternyata, sepuluh menit cukup singkat, dengan kamera cuma dua biji dan anggota ada delapan orang. Apalagi di tempat terbuka, u-uu terik banget kawan!


Behind the scene, ngatur pose model
Farid vs Pras, fight ala GGS XD
            Setelahnya, kami lanjut ke pos Model. Ada di lapangan voli, dekat dengan SC. Kami punya tiga model, Eli, Pras ama Farid, mereka dipilih karena hanya mereka yang paling good looking diantara kami berdelapan, hahaha. Di pos ini, kami mengeksplor lapangan voli, dan ternyata buntu juga, haha. Di tempat ini juga sama panasnya, fyuhh, maklum, udah hampirjam 10.


 Tim tripod di pos Still Life
            Kami lanjut ke pos Still Life, yang ada didekat perpus kampus C, belakang rektorat. Mainan-mainan yang dibawa, seperti mobil-mobilan, action figure hingga robot, menjadi objek utama foto kami. Aku bahkan sampai “gulung-gulung” di rumput demi dapat angle yang bagus. Dan baru sadarrrr, bahwa di sekitar situ banyak sekali ulat bulu! WHAAA.
            Pos terakhir, Makro, berada di taman kecil samping bank Mandiri Syariah. Kami mulai mencar, memotret bunga hingga serangga. Aku mengambil foto bunga Sooka, disamping rektorat, bersama Hidayah dan Eli. Sesi hunting kami sudah selesai tak sampai satu jam. Hmm, tahun lalu makan waktu lebih panjang dari tahun ini.
            Tiap pos yang kami datangi selalu minta yel-yel, dan kebanyakan berakhir ngakak karena tambahan kalimat yang “..tak bergoyanggg.” (sambil goyang pinggul gitu). Dan beruntungnya kami punya Pras yang menjadikan suasana satu sama lain jadi cair, guyon tok isine, haha. Tiap hal dikomentari dan mesti asal nyeplos XD


Tepar haha
            Kami langsung balik ke SC, ada sesi foto kelompok yang unik. Syaratnya, seluruh anggota kelompok (yang jumlahnya 6-13 orang, bervariasi) harus masuk ke frame dan lensanya tele. Tau sendiri kan, kalo tele, berarti makin sempit jangkauan, beda dengan wide. Jadi, kami harus desak-desakan agar masuk ke frame itu. Disuruh pose jelek pula, pfft.
Setelah itu, ishoma sambil mindahin file foto ke laptop, dikasih ke panitia buat penjurian, yang diumumkan hari itu juga. Acara setelah hunting ini diisi dengan awarding (foto terbaik dari berbagai genre), tim terbaik, yel-yel terbaik dst.
Dan siapa sangka...fotoku masuk nominasi foto terbaik genre Makro. Tak hanya itu, Alif dan Isya masuk juga. Dan diantara kami bertiga, yang menang hanya Isya (genre Model), aku dan Alif (Still Life) cuma jadi penggembira, wehee. Kejutan lain....kelompokku....jadi...BEST TEAM!!! Dengan skor 106! WHOAAH! Kaget, pasti. Kami langsung pandang-pandangan dan bertanya, “Kita abis ngapain aja yang bisa bikin juri terkesan?” wkwkw disuruh maju kedepan dan praktekin yel-yel pula.
Kita best team, lho huehe (with Mbak Pipit, kerudung pink) (btw Farid pulang dan ketambahan Esti yang baru datang)

Acara berakhir dan ditutup dengan foto bersama senior APS. Uhuuu gak nyesel deh, ikut PUKM untuk kedua kalinya, wehee.


APSSSS...Hunting-sampai-sintingg!!

Bonus:
Perbandingan foto hasil huntingku di PUKM 2014 dan PUKM 2015. WDYT?


0 komentar:

Posting Komentar

Think twice before you start typing! ;)

 

Goresan Pena Nena Copyright © 2012 Design by Ipietoon Blogger Template