Jumat, 21 Juni 2013

Trip to Bromo #2nd Day : Lautan Pasir, Gunung dan Tanjakan yang Luar Biasa

1 komentar

Aku memandang layar handphoneku. Tertera angka 03:51 disana. Gawat, kami sedikit terlambat! Momen sunrise yang kami impikan hilang sudah. Tapi kami tak kecewa, karena sunrise bukanlah satu-satunya momen dan objek yang membuat kami excited. Masih banyak yang bisa dieksplor dari wisata alam yang tenar hingga mancanegara tersebut.
Sesudah mandi atau cuci muka, kami lantas berpamitan dan berterima kasih kepada saudara Ipul atas segala kebaikan yang mereka berikan dan segera menuju ke Bromo, diantar salah satu sepupunya. Sempat mampir ke pom bensin dulu untuk memenuhi tangki motor kami. And.. Here we go! Perjalanan dimulai!



Senin, 17 Juni 2013

Trip To Bromo #1st Day : 5,5 Jam Penuh Perjuangan

1 komentar
Samar-samar bayang gunung kokoh yang terus-menerus mengepulkan asap belerangnya terus berpendar dipikiranku. Ya, Sabtu (15/6), rencana teman sekolahku mengadakan Touring ke salah satu objek wisata yang terkenal seantero negeri, Gunung Bromo, akhirnya kesampaian juga.
Meski waktu yang dijanjikan harus molor selama 2 jam, tapi kami bersepuluh tetap nekat berangkat. Pukul 16:10, kami memacu kendaraan masing-masing, dengan berboncengan tentunya. Kami yang berangkat adalah seluruh personel Burn Out (Aku, Syaiful, Jihan, Darryl, Agung), anak kelas XI IPS (Afrizal, Nikmat, Rahman, Andre) dan alumni (Rendy Budi).

Senin, 10 Juni 2013

Dibayar 5000/3 Jam? Siapa Takut!

0 komentar

Kemarin siang, (9/6) baru saja aku pulang dari training di tempat kerjaku. Ya, mulai hari ini aku akan resmi bekerja dan menyandang status sebagai operator warnet yang terletak di kawasan Ampel, Surabaya.

“Carikan aku pekerjaan dong, rek.”

Tak kusangka, omongan ngasalku dengan temanku, Nisa dan Dilla, ditanggapi serius. Padahal kala itu aku hanya bercanda, meski sebenarya aku juga ingin bekerja sih saat itu. Ruang kelas 12 IPA menjadi saksi bisu atas ucapanku beberapa hari yang lalu.

Bass Guitar, My Real Instrument?

0 komentar

Perpindahan posisiku dari seorang penggebuk drum menjadi pembetot bass bukan didasari tanpa alasan. Bassist kami dahulunya, Agung, ternyata lebih mahir menggebuk instrument ritmis tersebut daripada aku sendiri. Dan, ya, aku merasa sangat nyaman sekali memakai bass gitar sebagai instrument utamaku.

Aku memegang drum pertamaku (err..bukan drum sendiri sih) pada 15 Januari 2012 lalu. Kala itu, aku sedang berada disalah satu studio musik di Singosari, Malang, yang bertarif 10.000/jamnya. Disana, aku diajari pamanku yang dari mudanya dulu merupakan anak band, hingga sekarang diusia 30 tahunan-nya. Ia menguasai semua alat musik standar band (gitar, bass, drum, keyboard). Musisi alam, aku menyebutnya.
 

Goresan Pena Nena Copyright © 2012 Design by Ipietoon Blogger Template